Menuju konten utama

Sinopsis Film Her Majesty: Kisah Gadis Pengagum Ratu Elizabeth II

Film "Her Majesty" menceritakan tentang seorang gadis pengagum Ratu Elizabeth II yang akhirnya benar-benar bertemu idolanya dengan cara yang tidak mudah.

Sinopsis Film Her Majesty: Kisah Gadis Pengagum Ratu Elizabeth II
Poster Film Her Majesty. (FOTO/IMDb)

tirto.id - Seorang gadis pengagum Ratu Elizabeth II akhirnya benar-benar bertemu idolanya itu dengan cara yang tidak mudah.

Film Her Majesty bercerita tentang gadis remaja yang hidup di kota Middleton, Selandia Baru. Dirinya amat menyukai Ratu Elizabeth II.

Kekagumannya pada Sang Ratu mengantarkannya benar-benar bisa berinteraksi dengannya karena kejadian yang melibatkan warga suku lokal bernama Hira.

Film keluarga ini garapan dari sutradara Mark J. Gordon yang juga sebagai penulis skenarionya.

Para pemain yang terlibat penokohan antara lain Sally Andrews, Anna Sheridan, Mark Clare, Alison Routledge, Geoff Snell, dan Craig Elliot.

Film Her Majesty dirilis pada tahun 2001 dengan durasi 1 jam 47 menit.

Sinema tersebut diapresiasi positif melalui berbagai ajang penghargaan perfilman.

Setidaknya 16 penghargaan dimenangkan seperti Chicago International Children's Film Festival 2002 untuk kategori North American Feature Film or Video - Live-Action. Atau, pada gelaran Marco Island Film Festival 2004 memenangkan kategori Best International Feature.

Film Her Majesty memiliki rating 6,9/10 di situs IMDb. Sementara di situs agregatRotten Tomatoes, film ini memiliki skor 57% untuk Tomatometer dan 53% pada skor audiens.

Sinopsis film Her Majesty

Film Her Majesty berkisah tentang gadis 13 tahun yang tinggal di Middleton, Selandia baru, kurang lebih tahun 1950-an.

Namanya Elizabeth Wakefield yang sangat mengidolakan Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Elizabeth.

Bahkan, saking gandrungnya, Elizabeth sampai menulis banyak surat saat ada kabar Sang Ratu hendak bertandang ke Selandia Baru.

Dalam surat itu, Elizabeth berpesan pada Ratu agar kota tempatnya tinggal bisa menjadi salah satu tujuannya.

Hanya saja, tempat tinggal Elizabeth dihiasi dengan cerita pertentangan antar-ras.

Dulunya, Middleton merupakan bekas tanah milik suku Maori yang menjadi suku asli Selandia Baru. Sentimen ras turut mewarnai kehidupan masyarakat di dalamnya.

Skenario sentimen ras tersebut dibangun dengan mengesankan bahwa orang-orang suku Maori tidak dapat dipercaya.

Selain itu, dipelihara pula anggapan bahwa anak-anak suku Maori kerap mengambil alih pekerjaan anak laki-laki kulit putih.

Padahal, kenyataannya tidak demikian. Kakak laki-laki Elizabeth adalah salah satu pembenci itu. Dia kehilangan pekerjaannya lantaran memang sangat malas saat bekerja.

Untuk melampiaskan kekesalannya, dia lalu melampiaskannya kepada perempuan lokal bernama Hira Mata.

Hira adalah perempuan tua yang merupakan anak kepala suku setempat. Kaca jendela rumah Hira dihancurkan kakak Elizabeth.

Elizabeth yang mengetahui kegilaan perbuatan kakaknya itu sadar bahwa Hira tidak salah apa-apa. Akhirnya, Elizabeth mencuri uang yang akan dipakai mengganti kerusakan yang ditimbulkan kakaknya.

Singkat cerita, setelah urusan ganti rugi itu selesai, Elizabeth dan Hira menjalin persahabatan. Mereka pun memiliki rasa kekeluargaan yang kuat.

Suatu hari, Ratu Elizabeth II benar-benar mampir ke Kota Middleton.

Ayah Elizabeth ingin sekali Sang Ratu berkenan singgah di pabrik kejunya, lalu memberikan sepasang pistol duel perak bergagang mutiara. Upaya itu berhasil sekali pun cucu pendiri kota melakukan banyak blokade di setiap belokan.

Elizabeth yang mengetahui pistol itu dihadiahkan pada Sang Ratu, seketika berontak. Sebab, harusnya pistol itu milik ayah Hira sebagai balasan atas pemberian tombak upacara yang diberikan kepada ayah Hira pada ayah Elizabeth.

Akhirnya, Elizabeth dan Hira berusaha keras untuk bisa bertemu dengan Ratu dan menjelaskan semuanya.

Langkah yang mereka hadapi cukup berliku dan menegangkan. Apakah kedunya akan berhasil dan bagaimana sikap Sang Ratu?

Baca juga artikel terkait RATU ELIZABETH MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Film
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno

Artikel Terkait