tirto.id - Green Street Hooligans adalah film tentang sepak bola yang disutradarai oleh Lexi Alexander. Film yang dirilis pada tahun 2005 ini menceritakan tentang suporter sepak bola di Inggris.
Yang tak kalah menarik adalah membongkar kehidupan sehari-hari para hooligan, seperti memiliki pekerjaan, berkumpul di bar sebelum pertandingan, menonton pertandingan away dan tentang perkelahian antar-suporter.
Di situs IMDb, film ini mendapatkan rating sebesar 7.5/10 dari 141.571 pemberi skor. Sementara dalam situs Rotten Tomatoes, film ini mendapat angka 47 persen tomatometer dari 64 total count dan 87 persen audience score dari 219.895 pemberi peringkat.
Sinopsis Green Street Hooligans
Tokoh utama dalam film ini adalah Matt Buckner (Elijah Wood) salah satu seorang mahasiswa dari Universitas Harvard, namun dikeluarkan karena ditemukan kokain di kamarnya, padahal itu milik temannya.
Setelah dikeluarkan, Matt pergi ke Inggris untuk bertemu kakaknya Shannon (Claire Forlani) yang sudah mempunyai suami yakni Steve (Mac Warren), seorang hooligan yang sudah pensiun.
Pada akhirnya Matt dikenalkan dengan adiknya Steve bernama Pete (Charlie Hunnam), seorang pemimpin firma hooligan GSE. Dari sanalah Matt dikenalkan dengan dunia suporter sepak bola Inggris yang turut mengubah hidupnya.
Pete memberi pesan sebelum mengajak Matt ikut menonton sepak bola. Isinya: jangan pernah membocorkan kalau dirinya pernah menjadi seorang mahasiswa jurnalis dan sekaligus memiliki ayah seorang jurnalis. Alasannya, hooligan benci sekali dengan media yang dianggap selalu merusak citra hooligan.
Awalnya, kedatangan Matt di firma GSE sempat tidak diterima oleh salah satu teman Pete, yaitu Bovver (Leo Gregory) karena Matt adalah orang asing yang biasa disebut yankee. Bovver salah satu hooligan dari GSE yang bisa dibilang konservatif dan lebih emosional dari para hooligan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, Matt mulai bisa membaur dengan hooligan GSE lainnya karena kesetiaan Matt pada GSE. Ia ikut berkelahi dengan suporter Birmingham City dan Manchester United. Ia juga menunjukkan sikap loyalitasnya terhadap klub West Ham dengan merajah tubuhnya dengan logo West Ham.
Musuh terbesar GSE adalah Firma Millwall yang dipimpin oleh Tommy Hatcher (Geoff Bell), pria tua tempramental dan mempunyai luka batin terhadap GSE ketika masa kepemimpinan Steve. Sebab, anaknya meninggal di tengah-tengah kerumunan perkelahian antara GSE dan Millwall.
Tommy Hatcher merasakan hal yang menurutnya setimpal karena dia membunuh adik Steve, yakni Pete. Akhirnya Matt kembali lagi menjadi mahasiswa jurnalis di Universitas Harvard karena ia menemui teman yang menjebaknya, dan Matt mempunyai data-data untuk membungkam permasalahannya ketika dikeluarkan.
Penulis: Vincentius Dimas Sanubari
Editor: Alexander Haryanto