Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Sinopsis Film Fetih 1453: Kisah Penaklukan Konstantinopel

Sinopsis film Fetih 1453 berkisah tentang penaklukan Konstantinopel, berikut penjelasan lengkapnya.

Sinopsis Film Fetih 1453: Kisah Penaklukan Konstantinopel
Ilustrasi Bioskop. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Fetih 1453 merupakan film sejarah Islam yang mengisahkan tentang penaklukan Konstantinopel, ibu kota Romawi yang dilakukan oleh Sultan Turki Mehmed II.

Film Fetih 1453 berada di bawah arahan sutradara Faruk Aksoy. Sementara penulis skenario film ini digarap oleh Melih Esat Darurat, Mesin Atilla, dan Irfan Saruhan. Beberapa artis yang bermain dalam film ini adalah Devrin Evin, Ibrahim, Celikkol, Dilek Serbest, dan Cengiz Coskun.

Beberapa perusahaan yang memproduksi film Fetih 1453 meliputi Aksoy Film, Med Yapim, dan Medyapim. Film ini rilis di 18 negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Azerbaijan secara serentak pada tanggal 16 Februari 2012.

Berdasarkan penilaian dalam situsIMDb, film berdurasi 162 menit tersebut memperoleh poin 6.7 dari 10 berdasarkan 57,9 ribu penilaian. Dikutip dari lamanBox Office Mojo, penayangan film Fetih 1453 di seluruh dunia sudah menghasilkan keuntungan sebesar 35,797 juta dolar AS atau setara 1,934 triliun rupiah.

Tidak hanya itu, film Fetih 1453 selama debut juga mendapatkan penghargaan seperti piala Sadri Alisik Cinema Award untuk kategori Promising Actor Award melalui aktor Ibrahim Celikkol.

Sinopsis Fetih 1453

Alur film dimulai dengan gambaran kota Madinah, waktu Rasulullah saw mengatakan sebuah hadis berikut, Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335).

Alur kemudian berganti beberapa masa saat Mehmed II (Devrin Evin), anak dari Sultan Murad II dilahirkan di kota Edirne, Turki pada tanggal 29 Maret 1432 M. Bersamaan dengan lahirnya Mehmed II, banyak keajaiban yang terjadi seperti banyak kuda melahirkan anak kembar, hasil panen mencapai empat kali setahun dan sebagainya.

Menginjak umurnya yang ke-12 tahun, Mehmed II diangkat menjadi sultan, karena ayahnya tidak mampu menyelesaikan perang dingin antara penasihat dan pemberontak. Hal ini dilakukan setelah anaknya, Aladdin meninggal dunia tanpa disangka-sangka.

Akan tetapi, kedudukan Sultan Mehmed II ini tidak bertahan lama. Pasalnya Perdana Menteri Halil Pasha membuat Sultan Murad II kembali berkuasa, karena adanya kemungkinan ancaman serangan dari tentara salib.

Mehmed II pun dikirim ke Saruhan Sancagi. Suatu ketika, Sultan Murad II meninggal dan Mehmed II kembali dipanggil pulang ke Edirne dan dinaikan menjadi sultan kembali. Berita kematian Sultan Murad II ini sampai ke Kaisar Konstantinopel.

Hal ini tentu membuat Kaisar Konstantinopel berbahagia. Meskipun demikian, penasihat Kaisar Adipati Notaras justru merasa takut, karena Mehmed II yang menjadi Sultan Ottoman. Ia mengetahui bahwa Sultan Mehmed II mempelajari ilmu ketentaraan dan sebagainya hanya untuk menaklukan Konstantinopel.

Dilansir dari lamanHistory, Konstantinopel adalah kota kuno di Turki modern yang sekarang dikenal sebagai Istanbul. Konstantinopel berkembang menjadi pusat pelabuhan berkat lokasi geografisnya yang utama antara Eropa dan Asia dan pelabuhan alaminya.

Pada masa Kaisar Romawi Konstantinus, Konstatinopel menjadi kota Kristen dengan kekayaan luar biasa yang memiliki arsitektur yang megah. Konstantinopel berdiri sebagai kekaisaran Bizantium selama 1.100 tahun lamanya, hingga suatu ketika kota ini dapat ditaklukan oleh Mehmed II dari Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453.

Pada akhir film nanti, penonton akan diperlihatkan bagimana Sultan Mehmed II memimpin penaklukan Konstantinopel dan menghasilkan sebuah kemenangan. Kisah selengkapnya dari film Fetih 1453 bisa saksikan melalui layanan streaming Netflix.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Film
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Alexander Haryanto