Menuju konten utama
Bioskop Trans TV Hari Ini

Sinopsis Film 6 Days Bioskop Trans TV: Penyanderaan oleh Teroris

Sinopsis film 6 Days yang tayang di Bioskop Trans TV hari ini, Rabu (4/1/2023), bercerita tentang penyanderaan oleh teroris.

Sinopsis Film 6 Days Bioskop Trans TV: Penyanderaan oleh Teroris
6 Days. youtube/netflix

tirto.id - Sinopsis film 6 Days mengisahkan aksi terorisme yang terjadi di London. Jika tidak ada perubahan jadwal, film yang dirilis pada 2017 tersebut akan tayang di Bioskop Trans TV malam ini, Rabu (4/1/23), pukul 23.45 WIB.

6 Days dibuat berdasarkan kisah nyata tentang sekelompok orang Arab yang mengepung kantor Kedutaan Besar Iran di London pada 1980 silam. Selama 6 hari, mereka menyandera puluhan orang dan menuntut pembebasan 91 orang Arab yang ditahan oleh pemerintah Iran.

Film berdurasi 1 jam 34 menit inidigarap oleh sutradara Toa Fraser. Sementara itu, skenario ceritanya ditulis oleh Glenn Standring. 6 Days dibintangi oleh sederet aktor-aktris kenamaan seperti Jamie Bell, Mark Strong, Abbie Cornish, dan Martin Shaw.

IMDb memberikan rating 6,2/10 untuk film hasil kerja sama Inggris dan Selandia Baru tersebut. Sementara itu, di situs Rotten Tomatoes, 6 Days mendapatkan rating 63 persen (Tomatometer) dan skor audiens sebesar 47 persen.

Sinopsis Film 6 Days Bioskop Trans TV Hari Ini

Pada 30 April 1980, enam orang yang tergabung dalam Democratic Revolutionary Front for the Liberation of Arabistan (DRFLA) mengepung gedung Kedutaan Besar Iran di London. Mereka berhasil menyandera setidaknya 26 orang di dalamnya.

Tak lama kemudian, pihak berwenang pun meluncur ke lokasi kejadian. Ada pasukan khusus Special Air Service (SAS) yang dipimpin oleh Rusty Firmin serta Kepala Inspektur Max Vernon selaku pimpinan kepolisian yang bertugas mengatur negosiasi.

Selain itu, reporter BBC bernama Katie Addie juga hadir dan bertugas meliput kejadian tersebut. Namun, kehadiran BBC merupakan buah permintaan para teroris agar tuntunannya tersampaikan ke publik.

Tak lama setelah penyanderaan dimulai, pemimpin teroris yang bernama Salim menghubungi pihak berwenang dan menyampaikan tuntutannya. Ia rupanya menuntut pembebasan 91 orang Arab yang ditahan oleh pemerintah Iran. Bila permintaannya tidak dipenuhi, ia dan pasukannya mengancam bakal membunuh para sandera pada keesokan harinya.

Negosiasi pun dimulai. Max sempat menyampaikan kepada Salim bahwa ia akan membantunya demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Namun, Max meyakinkan Salim bahwa negaranya tidak punya kuasa untuk memaksa Iran membebaskan tahanannya.

Dari hasil negosiasi, Salim sedikit melunak. Meski tidak mengubah isi tuntutannya, ia memberi perpanjangan waktu hingga 48 jam. Salim juga meminta disediakan kendaraan bus menuju bandara Heathrow agar ia bisa pergi dari sana setelah semuanya berakhir.

Di pihak lain, SAS terus menyelidiki para teroris dan gedung kedutaan yang dijadikan tempat penyanderaan. Mereka mengetahui bahwa banyak ruangan di gedung tersebut telah dipasangi bom. SAS pun mulai menyusun strategi untuk melumpuhkan teroris sekaligus menyelamatkan sandera.

Negosiasi terus dilakukan selama berhari-hari dan berjalan cukup alot. Gara-gara hal itu pula, salah satu anak buah Salim yang tak sabaran akhirnya menembak seorang sandera hingga tewas.

Situasi makin memburuk dan Salim pun mengancam akan terus membunuh satu per satu sandera bila tuntutannya tidak segera dipenuhi. Lalu bagaimana Max dan SAS mengatasi masalah ini demi menyelamatkan para sandera?

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Film
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Fadli Nasrudin