tirto.id - Gastritis, atau biasa dikenal dengan sakit maag seringkali disepelekan dan tak ditangani dengan serius. Bahkan beberapa pasien kemudian datang dengan kondisi yang bertambah parah akibat tak mendapat pengobatan dengan baik.
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah, dr Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH menjelaskan seputas penyakit maag yang kaitannya dengan asam lambung ini dalam sebuah diskusi media di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara.
Mengenal Penyakit Maag
Dokter Hendra Nurjadin menjelaskan, sakit maag merupakan kumpulan keluhan, yang dalam istilah kedokteran dikenal sebagai sindroma dispepsia.
Keluhan sakit maag berhubungan dengan gangguan asam lambung, gas lambung, dan gerakan lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori. Organ yang berkaitan dengan keluhan itu adalah kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari.
Apakah Sakit Maag Berbahaya?
Menurut dokter Hendra Nurjadin, sejumlah tanda bahaya yang berhubungan dengan keluhan sakit maag yaitu mual dan muntah yang tidak membaik dengan pengobatan standar, muntah darah, feses berdarah dan warna hitam, lengket dan berbau khas (melena).
Tanda bahaya lain adalah anemia atau penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya, kesulitan menelan, adanya benjolan (tumor) di bagian perut atas. Selain keluhan itu, seseorang dengan riwayat keluarga terkena kanker lambung atau keluhan maag muncul pada penderita berusia di atas 45 tahun harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Perbedaan gejala sakit maag dan jantung koroner
Menurut dokter Hendra Nurjadin, sakit maag biasanya ditandai dengan gangguan pencernaan seperti sakit ulu hati, perih dan panas. Lalu, perut kembung, begah, dan merasa cepat kenyang. Penderita lain merasakan mual, muntah, sendawa, sakit menjalar ke punggung, nafas sesak, dan keluhan lain yang bermuara pada area perut bagian atas.
Sementara sakit jantung koroner diawali gejala sesak nafas, dada terasa tertindih, rasa berat di dada saat beraktivitas atau saat berbaring, sakit dada berulang. Gejala lainnya yakni sakit dada menjalar ke lengan, rahang hingga punggung, sakit ulu hati, begah. Jika penderita merasa sesak atau sakit dada, muncul keringat.
Pemicu risiko sakit maag
Pola makan dan jenis makanan tertentu menjadi pemicu kemunculan sakit maag. Tapi, Hendra mengatakan tidak ada makanan yang menjadi penyebab pasti sebagai pemicu. Tapi secara umum, makanan terlalu pedas, terlalu asam, terlalu berminyak, terlalu banyak kafein akan berpengaruh pada pencernaan.
Selain itu, ada juga faktor pola buang air besar tidak teratur, merokok, konsumsi minuman beralkohol, obesitas dan sejumlah penyakit seperti diabetes melitus, gagal ginjal, gagal jantung, gangguan fungsi liver, batu empedu dan penyakit pankreas.
Pengobatan sakit maag
Pengobatan pertama adalah dengan konsumsi obat untuk sakit maag. Jika keluhan terjadi hingga berhari-hari penderita diminta untuk segera konsultasi dengan dokter.
Konsultasi itu diperlukan guna memastikan permasalahan saluran pencernaan yang terjadi. Misalnya, pengobatan empirik selama satu hingga dua minggu, pemeriksaan endokskopi untuk mengetahui kelainan struktur anatomi, dan menilai kerusakan atau kelainan rongga saluran pencernaan.
Jika gangguan sakit maag tidak ditangani apalagi adanya infeksi kuman Helicobacter Pylori, penderita akan mudah terkena tukak lambung yang berpotensi menjadi penyakit ganas pada lambung.
Apa sakit maag bisa sembuh dan kambuh?Apa sakit maag bisa menyebabkan penderita meninggal?
Sakit maag dapat sembuh tapi kembali berpotensi kambuh jika penderita terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, asam, mengandung kafein, berlemak, dan berminyak. Begitupula jika penderita punya pola makan yang tidak teratur.
Hendra menyarankan penderita sakit maag untuk menghindari konsumsi obat anti nyeri. Jika diperlukan penderita harus berkonsultasi dengan dokter serta menghindari rokok, alkohol dan stres.
Penderita sakit maag separah apapun tidak lantas meninggal. Dia meninggal karena terus menderita pada lambungnya. Ada lecet di lambung yang perlahan membuat luka. Luka semakin dalam dan terkena pembuluh darah. Sebelum kehabisan darah, dia pasti akan pergi ke dokter.
Pada kondisi kehabisan darah selama berjam-jam atau lebih dari satu hari, penderita akan mengalami muntah hebat. Berdarah setengah liter saja di lambung pasti sudah muntah darah.
Atau jika penderita bukan luka pembuluh darah, asam lambung keluar dari rongga lambung mengenai organ dalam perut seperti hati, pankreas dan lainnya. Penderita akan merasakan sakit luar biasa dan harus berkonsultasi kepada dokter sebelum kondisinya semakin parah.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani