tirto.id - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendatangi keluarga korban KRI Nanggala-402 usai upacara penganugerahan tanda kehormatan dan kenaikan pangkat luar biasa di hanggar Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda.
Sebagai bentuk penghormatan, Sigit menawarkan kepada anak-anak dari para korban KRI Nanggala-402 untuk bergabung menjadi personel Korps Bhayangkara. "Kepada bapak dan ibu yang mempunyai putra-putri yang akan mengabdi di kepolisian, akan difasilitasi," ucap dia, Kamis (29/4/2021).
Seluruh keluarga dari awak kapal selam itu merupakan bagian dari Polri. Maka keluarga korban tidak perlu sungkan jika ingin dibantu oleh kepolisian, kata dia.
"Kalau ada permasalahan atau kesulitan berkaitan dengan surat-surat yang diperlukan akan dibantu, sampaikan saja ‘saya dari keluarga besar Kapal Nanggala 402’, seperti surat kehilangan, STNK, dan lainnya," ujar Sigit.
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 orang dinyatakan tenggelam di perairan utara Pulau Bali dan seluruh awak tewas. Kapal meluncur ke dasar lautan sedalam 838 meter. Dalam peristiwa ini, selain mengerahkan sumber daya, Polri mendirikan dua posko SAR guna membantu evakuasi korban. Posko berada di Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, dan Pelabuhan Banyuwangi.
331 personel kepolisian, dengan rincian 265 jajaran Polda Jawa Timur dan 66 prajurit dari Polda Bali yang dikerahkan dalam posko tersebut. Anggota tersebut berisi, tim DVI, Brimob, Polair, Polres, tim pemulihan trauma.
Berdasar penelusuran, dua awak KRI Nanggala-402 masih bagian dari keluarga besar Polri. Dua korban itu adalah Letkol Laut (P) Heri Octavian adalah putra dari seorang Purnawirawan Kompol Imron Haki dan Letda Rhesa Tri Utomo, adik sepupu dari AKP Maria SN Manafe yang beralamat di Sidoarjo, Jawa Timur.
Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan KRI Nanggala-402 tenggelam bukan karena kesalahan manusia atau human error.
Hal ini dipastikan karena saat menyelam sudah melalui prosedur yang benar. Ketika mulai menyelam pun lampu kapal masih menyala semua, artinya tidak terjadi blackout. Namun saat menyelam kapal langsung hilang kontak dan ini yang akan diinvestigasi.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz