Menuju konten utama

Siapa KAWS Seniman Pembuat Patung Accomplice di Prambanan?

Profil Kaws atau Brian Donnelly seniman di balik patung di Prambanan.

Siapa KAWS Seniman Pembuat Patung Accomplice di Prambanan?
KAWS menghadiri Tribeca Ball di New York Academy of Art pada Senin, 8 April 2019, di New York. (Foto oleh Andy Kropa/Invision/AP)

tirto.id - Seniman kontemporer dunia Brian Donnelly atau populer dengan sebutan KAWS sedang menggelar pameran bertajuk KAWS: Holiday Indonesia di pelataran Candi Brahma di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, D.I. Yogyakarta mulai 19 hingga 31 Agustus 2023.

KAWS: Holiday Indonesia adalah pameran kesepuluh dari rangkaian tur dunia KAWS: Holiday yang pertama kali digelar di Seoul, Korea Selatan. Sejak saat itu melakukan perjalanan ke Taipei, Hong Kong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Changbai, dan Melbourne, hingga luar angkasa.

Untuk menggelar pameran di Indonesia, KAWS berkolaborasi dengan AllRightsReserved dan didukung oleh AKG Entertainment.

KAWS: Holiday Indonesia menampilkan karya seni instalasi berupa patung boneka raksasa berwarna merah jambu dengan panjang 45 meter dan tinggi 50 meter. Boneka yang disebut dengan “Accomplice” itu berbaring sembari menutup muka di pelataran Candi Brahma.

Pengunjung pameran ini akan menikmati perpaduan antara warisan arsitektur kuno khas Candi Prambanan dan seni kontemporer.

Pengunjung pameran seni instalasi ini boleh mendekat dan berfoto bersama tanpa memegang atau menyentuhnya, demi keamanan dan keaslian karya.

Pengunjung yang ingin berfoto dan menikmati KAWS: Holiday Indonesia tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan alias gratis. Namun, untuk masuk ke kompleks Candi Prambanan pengunjung perlu membayar tiket masuk Candi Prambanan dengan harga normal.

Brian Donelly mengungkapkan, dia merasa terhormat atas kesempatannya melakukan pameran di salah satu warisan dunia UNESCO milik Indonesia.

"Saya merasa terhormat dengan dipajangnya patung karya saya di Indonesia, di mana karya ini dapat dinikmati oleh publik dan menjadi bagian dari lanskap budaya yang dinamis di negara ini," kata Brian Donnelly (KAWS) dikutip Antara News.

Menurut dia, seni memiliki kekuatan untuk menyatukan orang dan menginspirasi koneksi yang bermakna. Sehingga, dia merasa bersyukur atas kesempatan untuk berkontribusi dalam hal itu melalui karyanya.

Profil Brian Donnelly Alias KAWS

Brian Donnelly atau lebih dikenal dengan nama panggung KAWS merupakan seorang seniman kontemporer asal Amerika Serikat yang lahir pada 4 November 1974 di Jersey City, New Jersey.

Nama panggungnya itu diciptakannya pada saat dia duduk di sekolah menengah atas. Tidak ada arti spesifik mengenai pemilihan nama KAWS. Namun, sejak memutuskan melabeli diri dengan sebutan KAWS, dia yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu pernah menulis nama KAWS di atap sekolahnya.

Ketertarikannya dalam dunia seni membuatnya memutuskan untuk fokus dengan mengambil kuliah jurusan seni rupa di School of Visual Arts di New York City, tempat di mana dia mendapatkan gelar sarjana seni rupa bidang ilustrasi pada tahun 1996.

Lulus kuliah, KAWS mulai menjejaki dunia profesional, dia pernah bekerja sebagai animator lepas untuk Jumbo Pictures. Dia adalah sosok pembuat latar belakang animasi “101 Dalmatians” dan “Daria and Doug”.

KAWS mempelajari keahliannya melalui seni graffiti. Kala itu pada tahun 90an di New York City dia melakukan graffiti illegal pada malam hari. Sementara, di siang hari dia bekerja sebagai animator.

Selama periode graffiti illegal yang dilakukannya bersama rekan-rekannya, dia pernah membuat graffiti di papan reklame, halte bus, hingga bilik telepon.

Periode akhir 90an hingga awal 2000an menjadi cukup krusial dalam perjalanan karier KAWS, dia mulai menjalin kerjasama dengan sejumlah seniman terkenal lainnya.

Tahun 1999 dia pernah berkolaborasi dengan merk pakaian Bounty Hunter, kemudian dia bekerjasama dengan sejumlah perusahaan lainnya.

Saat ini, KAWS tinggal dan bekerja di Brooklyn, New York, membuat patung, lukisan akrilik di atas kanvas, dan sablon, serta berkolaborasi secara komersial, terutama untuk mainan edisi terbatas, tetapi juga pakaian, deck skateboard, dan produk lainnya.

Karyanya meliputi penggunaan kembali karakter dan motif figuratif, beberapa berasal dari awal karirnya pada tahun 1990-an, yang awalnya dilukis dalam bentuk 2D dan kemudian direalisasikan dalam bentuk 3D. Beberapa karakternya adalah ciptaannya sendiri sementara yang lain adalah versi ulang dari ikon yang sudah ada.

Patung Kaws memiliki ukuran mulai dari beberapa inci hingga sepuluh meter, dan terbuat dari berbagai bahan termasuk fiberglass, aluminium, kayu, perunggu, dan rakit tiup ponton baja.

Baca juga artikel terkait KAWS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra