Menuju konten utama

Siapa Jeffrey Sachs yang jadi Dewan Penasihat Danantara?

Jeffrey Sachs adalah ekonom ternama asal Amerika Serikat. Ia ditunjuk sebagai Dewan Penasihat Danantara. Mari kenali lebih dalam sosoknya.

Siapa Jeffrey Sachs yang jadi Dewan Penasihat Danantara?
Ekonom, akademisi, dan analis kebijakan publik AS Jeffrey Sachs. (AFP/JOEL SAGET)

tirto.id - Profil Jeffrey Sachs, ekonom ternama asal Amerika Serikat, yang ditunjuk sebagai Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membuat publik ingin tahu lebih jauh mengenai sosoknya.

Penunjukkan ini diumumkan secara resmi oleh CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, dalam Konferensi Pers bertajuk Meet The Team Danantara Indonesia yang dilangsungkan di Jakarta (24/4/2025).

Dalam jajaran Dewan Penasihat BPI Danantara, Sachs bergabung dengan tokoh-tokoh ternama lainnya, seperti Ray Dalio, Helman Sitohang, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.

Namun, siapa sebenarnya Jeffrey Sachs, dan apa saja pencapaiannya yang membuatnya terpilih untuk posisi penting ini? Berikut perjalanan hidup dan karirnya.

Profil Jeffrey Sachs

Lahir pada 5 November 1954 di Detroit, Michigan, Jeffrey David Sachs memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia meraih gelar Sarjana (BA) dalam bidang Ekonomi dari Harvard University pada tahun 1972-1976.

Kemudian, Sachs melanjutkan studinya di bidang dan tempat yang sama untuk meraih gelar Master (MA) dalam Ekonomi pada tahun 1976-1978.

Tidak berhenti di situ, Sachs langsung melanjutkan pendidikannya di Harvard dan memperoleh gelar Doktor (PhD) dalam bidang Ekonomi pada tahun 1978-1980.

Pendidikannya yang mendalam di bidang ekonomi ini membentuk fondasi yang kokoh bagi kariernya di dunia akademis dan internasional.

Dalam dunia profesional, Sachs memiliki perjalanan yang luar biasa. Ia menjabat sebagai Profesor Ekonomi di Harvard University dari tahun 1980-2002, sebelum akhirnya beralih ke posisi penting di Columbia University.

Di sana, ia menjabat sebagai Direktur Center for Sustainable Development dan Direktur Earth Institute dari tahun 2002-2016.

Selain itu, Sachs juga berperan sebagai penasihat ekonomi bagi berbagai pemerintah di seluruh dunia antara tahun 1985 hingga 2000.

Salah satu kontribusinya yang paling dikenal adalah perannya sebagai penasihat ekonomi Indonesia pasca-krisis 1998, di mana ia aktif mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan universitas.

Sebagai seorang ekonom, Sachs telah menghasilkan karya-karya penting yang berpengaruh, seperti Developing Country Debt and Economic Performance (1989), yang membahas ekonomi Indonesia, serta The End of Poverty (2005), yang menawarkan strategi pengentasan kemiskinan.

Selain itu, ia juga menjadi penerima sejumlah penghargaan bergengsi, seperti Blue Planet Prize pada tahun 2015 dan Tang Prize untuk Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2022.

Di dunia internasional, Sachs juga dikenal sebagai penasihat tiga Sekretaris Jenderal PBB dalam merumuskan kebijakan pembangunan global.

Dengan rekam jejak yang luas dan pengalaman dalam merancang kebijakan pembangunan untuk negara-negara berkembang, penunjukkan Jeffrey Sachs sebagai Dewan Penasihat Danantara diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi yang berharga bagi perusahaan, terutama dalam hal keberlanjutan dan pengembangan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Yantina Debora