Menuju konten utama

Jeffrey Sachs : Amerika Serikat Tidak Bahagia

Jeffrey Sachs : Amerika Serikat Tidak Bahagia

tirto.id -

Lembaga riset Sustainable Development Solutions Network (SDSN) dan Lembaga Bumi dari Universitas Columbia Amerika Serikat (AS), mengumumkan Denmark sebagai “negara paling membahagiakan di dunia” menggeser posisi Swiss. Sementara itu, AS tercecer di urutan ke-13

Kepala Lembaga SDSN, Jeffrey Sachs, mengkritik negaranya sendiri, AS, karena hanya menempati peringkat ke-13.

“Terdapat pesan kuat bagi negara saya, Amerika Serikat, yang sangat kaya raya, yang lebih kaya dalam 50 tahun terakhir, namun tidak menjadi lebih membahagiakan,” ujarnya.

AS disebutnya sebagai negara yang hanya mengejar kekayaan tanpa memperhitungkan faktor-faktor kebahagiaan lainnya. "Pesannya terhadap Amerika Serikat sudahlah jelas. Untuk sebuah masyarakat yang hanya mengejar kekayaan, kami mengejar hal yang salah. Atau struktur sosial memudar, kepercayaan sosial memudar, kepercayaan terhadap pemerintah memudar," kata dia.

Laporan SDSN ini dirilis untuk mengetahui landasan ilmiah untuk mengukur dan memahami tingkat kesejahteraan subyektif di suatu negara.

"Saat negara secara sepihak mengejar tujuan individual, seperti perkembangan ekonomi hingga mengabaikan tujuan sosial dan lingkungan, hasilnya bisa sangat merugikan bagi kesejahteraan manusia, bahkan berbahaya untuk kelangsungan hidup," tulis laporan tersebut.

Survai 2016 tersebut menunjukkan bahwa tiga negara terutama, Irlandia, Islandia dan Jepang mampu mempertahankan tingkat kebahagiaan meskipun adanya guncangan eksternal seperti krisis ekonomi pasca-2007 dan gempa bumi 2011 dikarenakan adanya dukungan dan kesetiakawanan masyarakat.

"Banyak negara dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai pertumbuhan ekonomi dengan mengorbankan beberapa hal seperti meningkatnya kesenjangan, mengakarkan pengucilan sosial dan memberikan kerusakan besar terhadap lingkungan alam," pungkas laporan tersebut.

Sepuluh negara di peringkat tertinggi adalah Denmark, Swiss, Eslandia, Norwegia, Finlandia, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Australia dan Swedia.

Sementara itu, sepuluh negara dalam urutan paling bawah adalah Madagaskar, Tanzania, Liberia, Guinea, Rwanda, Benin, Afghanistan, Togo, Suriah, dan Burundi. Urutan terbawah dalam laporan ini didominasi oleh wilayah-wilayah miskin dan tengah tertimpa perang seperti Timur Tengah dan kawasan Afrika Sub-Sahara.

Baca juga artikel terkait SEMIFINAL RUSIA 2018 atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Putu Agung Nara Indra