Menuju konten utama

Rekam Jejak Thaksin Shinawatra yang jadi Pengurus Danantara

Rekam jejak mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, menarik perhatian setelah namanya diumumkan sebagai dewan penasihat Danantara.

Rekam Jejak Thaksin Shinawatra yang jadi Pengurus Danantara
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. (AFP PHOTO / KIM JAE-HWAN)

tirto.id - Profil mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menarik perhatian publik Indonesia setelah namanya diumumkan sebagai salah satu dewan penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Pengumuman tersebut disampaikan CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Rosan Perkasa Roeslani, dalam Konferensi Pers Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Dalam pemaparannya, Rosan menyatakan nama-nama yang masuk menjadi pengurus Danantara ini merupakan orang-orang pilihan yang telah diseleksi dan telah melalui tahap interview (wawancara).

"Alhamdulillah kami berhasil untuk meyakinkan mereka. Mereka adalah tim yang menurut kami telah melalui seleksi ketat kami dibantu head hunter," ujar Rosan dikutip dari Kompas (24/3/2025).

Keputusan ini menuai perhatian, mengingat rekam jejak Thaksin penuh kontroversi dan perannya memberikan dampak yang besar bagi dunia politik Thailand.

Lantas, siapakah sosok mantan Perdana menteri Thailand ini? Bagaimana rekam jejak karirnya?

Profil dan Rekam Jejak Thaksin Shinawatra

Thaksin Shinawatra lahir pada 26 Juli 1949 di Desa Sankamphaeng, Chiang Mai, Thailand.

Ia memulai perjalanan akademisnya, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah, di kampung halaman. Thaksin kemudian meneruskan pendidikan SMA ke Monfort College di Chiang Mai.

Lepas SMA, ia melanjutkan ke pendidikan tinggi dan meraih gelar Sarjana (BA) di bidang Ilmu Politik dari Thailand pada tahun 1970-1973.

Thaksin selanjutnya mengenyam pendidikan ke luar negeri dan meraih gelar Master (MA) dalam bidang Criminal Justice di Sam Houston State University, AS, pada tahun 1976-1978.

Tidak berhenti di situ, pada tahun yang sama dengan kelulusan pendidikan Master-nya, Thaksin melanjutkan pendidikan doktoral (PhD) di universitas yang sama hingga lulus pada tahun 1981.

Setelah menyelesaikan pendidikan, Thaksin kembali ke Thailand dan memulai karir di dunia bisnis.

Pada tahun 1987, ia mendirikan Shin Corporation, sebuah perusahaan telekomunikasi yang kemudian dikenal dengan nama AIS (Advanced Info Service).

Perusahaan ini tumbuh pesat dan menjadikannya salah satu orang terkaya di Thailand. Keberhasilan bisnis ini membuka jalan bagi Thaksin untuk memasuki dunia politik.

Thaksin pertama kali terjun ke dunia politik pada tahun 1990-an. Pada tahun 1994-1995, ia ditunjuk sebagai menteri luar negeri.

Sementara pada tahun 1995-1997, Thaksin dipilih menjadi Wakil Perdana Meneteri Thailand, mendampingi Banharn Silpa-archa dan Chavalit Yongchaiyudh.

Pada tahun 2001, Thaksin terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand setelah memenangkan pemilu dengan mengantongi mayoritas suara.

Kepemimpinannya ditandai dengan serangkaian kebijakan populis, seperti penghapusan utang petani, subsidi obat-obatan, dan peningkatan akses pendidikan, yang mendapat sambutan positif dari banyak kalangan, terutama masyarakat miskin.

Selain itu, kebijakan ini juga berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Di bawah pemerintahannya, PDB Thailand melonjak dari 4,9 triliun baht menjadi 7,1 triliun baht dalam kurun waktu lima tahun.

Walaupaun sukses di bidang ekonomi, masa pemerintahannya tidak lepas dari kritik, terutama dari kalangan elit dan media.

Masa jabatan Thaksin berakhir pada 2006 setelah ia digulingkan dalam sebuah kudeta militer. Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan menjadi alasan utama jatuhnya pemerintahan Thaksin.

Menurut pemberitaan, perusahaan telekomunikasi Thaksin diduga memperoleh keuntungan besar dengan memanfaatkan jabatannya.

Menurut catatan Britannica, Thaksin mengasingkan diri ke Dubai dan London selama 15 tahun untuk menghindari hukuman penjara. Meski begitu, ia terus memainkan peran besar dalam politik Thailand melalui jaringan dukungan yang kuat, termasuk partai politik yang didirikannya, Pheu Thai.

Walaupun masa pemerintahannya telah berakhir dan ia hidup dalam pengasingan, Thaksin tetap memiliki pengaruh signifikan di Thailand.

Dengan latar belakang sebagai pengusaha sukses dan mantan pemimpin negara, Thaksin Sinawarta dipilih untuk bergabung dengan Dewan Penasihat Danantara.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Yantina Debora