Menuju konten utama

Siapa Ahlam Albasir: Wanita Diduga Pelaku Bom di Istanbul Turki?

Polisi mengatakan, Ahlam Albasir adalah wanita yang diduga memasang bom di bangku.

Siapa Ahlam Albasir: Wanita Diduga Pelaku Bom di Istanbul Turki?
Petugas keaamanan bersiaga di Istiklal Avenue, tempat terjadinya ledakan. (AP Photo/Can Ozer)

tirto.id - Sebuah ledakan bom mengguncang jantung kota Istanbul pada hari Minggu yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang. Berdasarkan laporan terakhir, tempat itu kini sudah beraktivitas seperti biasa.

Furkan, seorang penjaga toko cokelat yang lokasinya tak jauh dari tempat pengeboman mengatakan, bom itu meledak ketika dia dan teman-temannya sedang merokok di dekat pintu.

“Sekitar pukul 16:20 [13:20 GMT] kami sedang merokok di dekat pintu,” katanya kepada Al Jazeera. “Tiba-tiba, ledakan itu terjadi. Kami tercengang. Itu adalah situasi yang menakutkan.”

Menurut pejabat setempat, ledakan bom di Jalan Istiklal, Lapangan Beyoglu, Istanbul, jantung kota terbesar di Turki itu terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 16:20 waktu setempat.

Rekaman video di media sosial memperlihatkan letusan api ketika ledakan keras terjadi. Peristiwa itu membuat pejalan kaki melarikan diri.

Ambulans langsung bergegas menuju lokasi kejadian yang dengan cepat ditutup oleh polisi. Di akhir pekan, daerah itu memang ramai dengan pembeli, turis dan keluarga.

Turkey Explosion

suasana dari sisi atas suasana di Istanbul Istiklal Avenue, tempat terjadinya ledakan, Minggu, 13 November 2022. (AP Photo/Emrah Gurel)

Siapa Ahlam Albasir?

Al Jazeera memberitakan, orang yang diduga memasang bom di bangku itu adalah wanita Suriah bernama Ahlam Albasir. Dia ditangkap di pinggiran Istanbul pada Senin pagi. Selain dia, ada 46 orang ditahan karena diduga terkait dengan serangan itu.

Berdasarkan keterangan Departemen Kepolisian Istanbul, wanita bernama Albasir itu mengaku punya hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang dan berafiliasi dengan Unit Pertahanan Rakyat (YPG).

Menurut polisi, selama interogasi, wanita itu mengaku telah dilatih oleh militan Kurdi sebagai petugas intelijen. Polisi mengatakan, wanita itu memasuki Turki secara ilegal lewat Suriah.

Berdasarkan gambar yang dibagikan pihak berwenang, tersangka itu diborgol dan memakai kaus ungu bertuliskan “New York”.

Kendati demikian, PKK dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) membantah telah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Washington Post memberitakan, PKK mengklaim pemerintah telah menggunakan mereka sebagai dalih untuk bergerak melawan pasukan Kurdi di Suriah.

“Rakyat kami dan masyarakat demokratis tahu betul bahwa kami tidak terkait dengan insiden ini,” ungkap sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media Kurdi.

“Kami tidak akan secara langsung menargetkan warga sipil dan bahwa kami tidak menerima tindakan yang menargetkan warga sipil.”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut peristiwa itu sebagai serangan yang “berbau seperti teroris”. Menurut Erdogan, ledakan itu “sangat berbahaya” dan dia berjanji akan menghukum pelakunya.

“Pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana mestinya,” kata Erdogan sebelum berangkat ke KTT G20 di Indonesia pada Minggu.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya