Menuju konten utama

Seruni Gelar Harmoni dalam Keberagaman, Perkuat Solidaritas Umat

Seruni gelar Harmoni dalam Keberagaman di Istiqlal, santuni 100 yatim & 1.900 dhuafa, perkuat solidaritas serta toleransi antarumat beragama.

Seruni Gelar Harmoni dalam Keberagaman, Perkuat Solidaritas Umat
Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih menggelar acara Harmoni dalam Keberagaman di Kompleks Masjid Istiqlal, Kamis (13/03/2025). foto/Dok. Kemensos

tirto.id - Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih menyelenggarakan acara Harmoni dalam Keberagaman di Kompleks Masjid Istiqlal pada Kamis, 13 Maret 2025.

Kegiatan yang diinisiasi oleh bidang 2 Seruni ini merupakan bukti nyata kepedulian yang melampaui batas perbedaan. Dalam acara ini, Seruni menyalurkan santunan kepada 100 anak yatim-piatu, baik yang beragama Islam maupun non-Muslim.

Selvi Gibran Rakabuming, selaku pembina Seruni, menegaskan bahwa solidaritas dan toleransi berperan penting dalam menjaga keharmonisan antarumat beragama. Ia mengapresiasi kehadiran peserta dari beragam latar belakang yang mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman yang terus terjaga.

"Karena dengan solidaritas dan toleransi itulah, kita bisa mewujudkan kerukunan antar umat beragama," ujarnya.

Selain santunan untuk anak-anak yatim, Seruni juga mendistribusikan paket sembako kepada 1.900 kaum dhuafa di Masjid Istiqlal, sebagai wujud komitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.

Momentum Ramadan juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk semakin mempererat persaudaraan. Selvi menekankan bahwa bulan suci ini harus diisi dengan kegiatan positif yang memperkuat rasa kebersamaan.

"Karena kita memang negara besar, kita berbeda agama, suku dan ras. Harapannya kita hidup secara berdampingan dengan damai, terlebih lagi di bulan Ramadan kita isi dengan hal-hal yang baik," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia turut berinteraksi langsung dengan anak-anak yatim, memberikan motivasi serta bingkisan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, peserta juga diajak mengunjungi Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Katedral Jakarta. Terowongan ini menjadi simbol nyata dari harmoni dan toleransi yang telah lama terjalin antara komunitas Muslim dan Katolik di Indonesia.

Wakil Ketua Bidang 3 Seruni, Fatma Saifullah Yusuf, menekankan pentingnya memperkuat kegiatan sosial untuk memperkokoh persatuan dalam masyarakat.

"Keberagaman bukanlah penghalang untuk bersatu. Justru, dari perbedaan itulah kita belajar saling menghormati, menguatkan, dan membangun bangsa yang kuat," katanya, Sabtu (15/3/2025).

Fatma juga menyoroti pentingnya sinergi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif.

"Setiap anak di negeri ini, tanpa memandang latar belakangnya, berhak mendapatkan kasih sayang dan perhatian. Solidaritas lintas agama yang kita lihat hari ini membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan," katanya.

Acara Harmoni dalam Keberagaman mencerminkan semangat persatuan di tengah perbedaan. Seruni berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam mempererat persaudaraan dan kepedulian sosial di Indonesia.

"Lebih dari sekadar hidup berdampingan, harmoni sejati adalah ketika perbedaan menjadi landasan untuk saling menguatkan," kata Fatma.

Di Masjid Istiqlal, sebelum sholat maghrib berjamaah dan buka puasa bersama, Staf Khusus Menteri Agama, Farid Saenong, menyampaikan tausiah yang membahas Pancasila sebagai pilar pemersatu bangsa. Ia menegaskan bahwa meskipun masyarakat Indonesia berasal dari latar belakang yang berbeda, nilai-nilai persatuan dan harmoni tetap menjadi prinsip utama.

"Keberagaman kita terwujud sebagai takdir dari Allah, bahwa Allah sebenarnya mampu menciptakan kita seragam, tapi Allah membiarkan kita beragam supaya saling mendukung keberagamaan dan eksistensi masing-masing," kata Farid Saenong.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis