Menuju konten utama

Seorang Pendemo di Sulteng Tewas Ditembak, Propam Periksa 4 Polisi

Seorang warga bernama Erfaldi alias Aldi (21) tewas diduga ditembak polisi saat berdemo menolak tambang di Parigi Moutong, Sulteng, Sabtu (12/2/2022).

Seorang Pendemo di Sulteng Tewas Ditembak, Propam Periksa 4 Polisi
Suasana unjuk rasa penolakan tambang di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022) malam. ANTARA/HO/No

tirto.id - Bidang Pofesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Tengah memeriksa empat anggota polisi soal penembakan seorang pendemo hingga tewas. Erfaldi alias Aldi (21) tewas ditembak polisi saat berdemo menolak aktivitas tambang di Parigi Moutong, Sulteng.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didit Supranoto mengatakan Propam juga memeriksa seluruh senjata api pendek yang digunakan saat pengamanan unjuk rasa tersebut.

"Propam melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polri yang diduga menyalahi SOP pengamanan dan mengumpulkan senpi pendek untuk dilakukan pecococokan dengan proyektil yang ditemukan," kata Didik kepada reporter Tirto, Minggu (13/2/2022).

Didik mengklaim Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi berkomitmen untuk menuntaskan kasus penembakan terhadap warga penolak tambang oleh anak buahnya.

"Kapolda (Sulteng) berkomitmen dalam penanganan kasus secara profesional baik terhadap anggota Polri maupun kepada masa yang memblokir jalan," kata Didik.

Didik menambahkan Dirintel Polda Sulteng bersama beberapa perwira sudah berkomunikasi dengan keluarga korban tewas.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Eksekutif Riset dan Database Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng, Ramadhani mengatakan seorang warga penolak tambang dari Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, tewas ditembak aparat kepolisian.

"Aksi penolakan tambang yang dilakukan warga di Kecamatan Toribulu, Kasimbar dan Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu (12/02/2020) berujung duka," kata Ramadhani dalam keterangan tertulis, Minggu.

Demo penolakan tambang dilakukan masyarakat mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.

Perawakilan pemerintah menjanjikan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura akan menemui para pendemo. Akan tetapi, gubernur tidak hadir dalam unjuk rasa kemarin.

Warga yang kecewa lantas memblokir jalan Desa Siney, Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Aksi warga direspons dengan upaya pembubaran paksa oleh aparat kepolisian.

"Dari video yang beredar, terdengar letusan tembakan yang berulang-ulang dari arah aparat kepolisian yang berjaga. Dalam insiden itu, seorang massa aksi atas nama Aldi tewas, diduga terkena tembakan peluru dari aparat kepolisian," kata Ramadhani.

Baca juga artikel terkait PENDEMO TEWAS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan