Menuju konten utama

Sempat Dihambat Tawuran, KRL Stasiun Manggarai Kembali Normal

Tembok yang dibangun untuk menghalangi agar warga tak masuk rel, malah dijebol massa.

Sempat Dihambat Tawuran, KRL Stasiun Manggarai Kembali Normal
Sejumlah calon penumpang menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (29/10/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd.

tirto.id - KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai beroperasi normal kembali. Sebelumnya sempat terhenti karena tawuran antar warga kemarin malam.

"Perjalanan kereta sudah mulai normal Senin dini hari, untuk pagi ini perjalanan kereta sudah lancar semua arah," kata Kepala Stasiun Manggarai Hendrik Muliyanto, Senin (2/12/2019).

Kepada reporter Antara, Hendrik menjelaskan, dampak dari tawuran semalam: Kereta mengalami keterlambatan selama 10 hingga 15 menit, khususnya untuk perjalanan KRL commuter line Jabodetabek.

"Efek keterlambatan baru bisa normal lagi pada pukul 00.35 WIB untuk perjalanan kereta terakhir KRL Bekasi," tuturnya,

Untung saja, pengguna KRL pada Minggu malam tak terlalu padat dibandingkan hari kerja. Namun menurut Hendrik, tetap saja tawuran merugikan pengguna jasa kereta api.

"Tentu kami dirugikan dengan keterlambatan perjalanan kereta, terutama warga pengguna kereta banyak yang terpaksa turun dan beralih moda transportasi," jelasnya.

Hendrik menjelaskan, upaya mencegah tawuran masuk ke rel di Stasiun Manggarai telah dilakukan. Misalnya membangun tembok semi permanen di sekitar lokasi. Tembok itu terbuat dari seng dibangun setelah tembok permanen yang memisahkan akses masuk warga ke rel stasiun dibongkar karena adanya proyek pembangunan rel ganda di Stasiun Manggarai.

Tetapi, lanjut Hendrik, tembok semi permanen tersebut dijebol oleh massa yang jumlahnya cukup banyak, sehingga tawuran pun merangsek ke dalam rel di Stasiun Manggarai.

"Tawuran awalnya pecah dekat Pasaraya dan Jembatan Jagakarsa, dihalau petugas merangsek ke atas rel. Mereka merobohkan tembok permanen," kata Hendrik.

Terjadinya peristiwa tawuran ini juga dibenarkan oleh Camat Tebet, Dyan Airlangga yang mengatakan tawuran hanya terjadi selama 15 menit.

"Yes mbak (ada tawuran) enggak lama, 15 menit," kata Dyan saat dikonfirmasi melalui pesan WA.

Dyan menyebutkan pemicu tawuran sama seperti biasanya karena ada provokasi di media sosial.

Tawuran dapat dibubarkan setelah aparat tiba di lokasi dan memukul mundur massa menggunakan gas air mata. Informasi tawuran Manggarai ini tersebar luas di sejumlah akun media sosial.

Tidak hanya perjalanan kereta yang terganggu pada malam kejadian, tetapi perjalanan kendaraan bermotor juga terhambat baik dari arah Matraman menuju Saharjo, maupun sebaliknya. Banyak pengendara memilih berhenti di Jalan Saharjo menghindari tawuran.

Baca juga artikel terkait TAWURAN atau tulisan lainnya

tirto.id - Bisnis
Reporter: Antara
Editor: Dieqy Hasbi Widhana