Menuju konten utama

Sekjen PBB Sebut 20 Juta Orang di 4 Negara Rawan Pangan

Saat ini lebih dari 20 juta orang di empat negara menghadapi kondisi rawan pangan, keempat negara tersebut adalah Sudan Selatan, Somalia, Yaman dan bagian timur-laut Nigeria.

Sekjen PBB Sebut 20 Juta Orang di 4 Negara Rawan Pangan
Menderita gizi buruk akut, dibantu di klinik yang dijalankan oleh Dokter tanpa Perbatasan (MSF) di Aweil, Northern Bahr al Ghazal, Sudan Selatan, pada 11 Oktober 2016. GETTY IMAGES / AFP / Albert Gonzalez Farran

tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan saat ini lebih dari 20 juta orang di empat negara menghadapi kondisi rawan pangan, keempat negara tersebut adalah Sudan Selatan, Somalia, Yaman dan bagian timur-laut Nigeria.

Menurut data statistik PBB, di antara jumlah itu, hampir 1,4 juta anak menghadapi resiko kematian akibat kekurangan gizi yang sangat akut.

"Operasi kemanusiaan di empat negara ini memerlukan lebih dari 5,6 miliar dolar AS tahun ini," kata Guteres, di PBB, New York, AS, sebagaimana dikutip Antara dari Xinhua, Rabu (22/2/2017).

Guna mencegah bencana ini, lanjutnya, sedikitnya memerlukan biaya sekitar 4,4 dolar AS. "Kita memerlukan sedikitnya 4,4 miliar dolar AS sampai akhir Maret guna menghindari bencana," ungkapnya.

Lebih lanjut Guterres menjelaskan, guna mencegah risiko kelaparan parah yang melanda berbagai daerah itu, PBB perlu meningkatkan operasi kemanusiaan di empat negara tersebut untuk mengirim makanan dan gizi, namun yang menjadi persoalan adalah pihaknya menghadapi kekurangan dana yang menjadi penghalang terbesar.

Ia mengatakan, sepanjang tahun ini, PBB baru menerima 90 juta dolar AS untuk mendanai program kemanusiaan di empat negara itu.

Untuk itu, Guterres mendesak masyarakat internasional untuk melakukan apa pun guna mengerahkan dukungan, melakukan tekanan politik atas semua pihak dalam konflik dan mendanai operasi kemanusiaan.

Ia juga mengajak semua pihak dalam konflik agar menjamin pekerja bantuan akses untuk menjangkau orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan.

“Satu komite pengarah akan didirikan untuk menghubungkan kelompok pembangunan PBB dan komite kerja antar-lembaga bagi bantuan kemanusiaan,” kata Guterres.

Baca juga artikel terkait KELAPARAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto