tirto.id - Jadwal Piala Sudirman atau Sudirman Cup 2021 dihelat selama sepekan, mulai 26 September 2021 hingga 3 Oktober 2021 di Vantaa, Finlandia. Bagaimana sejarah turnamen ini?
Piala Sudirman merupakan ajang bulu tangkis campuran antar negara yang telah dihelat sejak 1989. Penamaan kompetisi dua tahunan ini mengacu pada pendiri Persatuan Bulu Tangkis Indonesia sekaligus mantan pebulutangkis, Dick Sudirman.
Kompetisi ini terbilang bergengsi, sebab tiap negara akan bertemu negara lain dalam 5 duel yang terdiri dari tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran. Bagi negara yang lebih dulu memenangkan 3 dari 5 duel itu akan dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.
Sejak dihelat pada 1989, Piala Sudirman telah berlangsung sebanyak 16 kali. Awalnya, Piala Sudirman bertempat di negara yang menjadi tuan rumah IBF World Championship. Namun, sejak 2003, BWF tak lagi menggunakan aturan itu.
Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah Piala Sudirman, tepatnya pada ajang perdana. Negara lain, Inggris, Swiss, Spanyol, Belanda dan Malaysia serta Australia masing-masing pernah sekali jadi tuan rumah. Adapun Cina paling sering (5 kali), disusul Denmark dan Skotlandia (2 kali).
Rencananya, pada edisi ke-17, turnamen Sudirman Cup 2021 diagendakan berlangsung di Suzhou, Cina. Namun, karena situasi pandemi, per tanggal 29 Juni 2021, BWF mengumumkan venue Piala Sudirman pindah ke Vantaa, Finlandia.
Sistem Kompetisi Piala Sudirman
Format Piala Sudirman awalnya digelar tanpa kualifikasi. Negara peserta dibagi menjadi beberapa grup, tetapi hanya negara dari grup 1 yang berhak mengangkat tropi. Adapun negara terbaik dari grup lain akan dipromosi ke grup di atasnya, sementara negara dengan peringkat terbuncit di grup bakal degradasi ke grup di bawahnya.
Namun demikian, Piala Sudirman 2021 menggunakan format baru. Kualifikasi dilakukan berdasar hasil kejuaraan di level benua. Sayangnya, ajang level kontinental yang diagendakan pada Februari 2021 tak berjalan mulus akibat pandemi Covid-19. Hanya Eropa yang sukses menggelarnya. Oleh karena itu, kualifikasi Sudirman Cup 2021 menggunakan ranking negara versi BWF.
Pada ajang tahun ini, Finlandia selaku tuan rumah sebenarnya tak lolos kualifikasi dan hanya menjadi peserta cadangan. Namun, karena Perancis mengundurkan diri, maka Finlandia mengisi slot tersebut.
Selain Perancis, Australia selaku wakil Oceania turut mengundurkan diri. Selandia Baru yang ditawarkan untuk mengisi slot tersebut menolak tampil. Sebagai gantinya, Polinesia Perancis yang tampil apik dalam Badminton Pasific Games 2019 ditunjuk mewakili Oceania.
Setelah kuota 16 tim terpenuhi, semua peserta dibagi dalam 4 grup. Tiap negara akan melalui babak penyisihan grup dengan sistem saling bertemu. Setelah itu, juara dan runner-up masing-masing grup akan bertarung di fase knock out, mulai dari babak 8 besar, semifinal hingga partai final.
Prestasi Badminton Indonesia di Piala Sudirman
Indonesia baru sekali menjuarai Piala Sudirman, tepatnya saat menjadi tuan rumah edisi pertama 1989. Adapun negara tersukses di ajang ini adalah Cina dengan 11 tropi, disusul Korea Selatan 4 tropi. Menariknya, baru 3 negara tersebut yang pernah mencicipi juara Sudirman Cup.
Selain menjadi juara, catatan terbaik Indonesia adalah masuk final pada 1991. 1993, 1995, 2001 dan 2005 serta 2007. Hingga edisi 16, skuad Garuda juga hanya 2 kali absen di semifinal, tepatnya pada 2013 dan 2017.
Adapun kiprah terbaru Indonesia di ajang Piala Sudirman 2019 adalah terhenti di babak semifinal, usai kalah dari Jepang dengan skor 3-1.
Daftar Juara Piala Sudirman 1989-2021
Tahun Tuan Rumah Juara Skor Runner-up 1989 Jakarta, Indonesia Indonesia 3-2 Korea Selatan 1991 Kopenhagen, Denmark Korea Selatan 3-2 Indonesia 1993 Birmingham, Inggris Korea Selatan 3-2 Indonesia 1995 Laussane, Swiss China 3-1 Indonesia 1997 Glasgow, Skotlandia China 5-0 Korea Selatan 1999 Kopenhagen, Denmark China 3-1 Denmark 2001 Sevilla, Spanyol China 3-1 Indonesia 2003 Eindhoven, Belanda Korea Selatan 3-1 China 2005 Beijing, China China 3-0 Indonesia 2007 Glasgow, Skotlandia China 3-0 Indonesia 2009 Guanzhou, China China 3-0 Korea Selatan 2011 Qingdao, China China 3-0 Denmark 2013 Kuala Lumpur, Malaysia China 3-0 Korea Selatan 2015 Dongguan, China China 3-0 Jepang 2017 Gold Coast, Austarlia Korea Selatan 3-2 China 2019 Nanning, China China 3-0 Jepang 2021 Vantaa, Finlandia
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Alexander Haryanto