tirto.id - Hair dryer atau alat pengering rambut pernah jadi perangkat kecantikan berbahaya bisa membuat tubuh penggunanya tersengat aliran listrik. The Atlantic mencatat bahwa panduan keamanan pembuatan produk hair dryer baru dibuat pada 1970. Padahal, alat pengering rambut sudah ada sejak 1890.
Alat pengering rambut diciptakan penata rambut asal Perancis Alexandre F. Godefroy. Ia butuh perangkat pengering demi memudahkan proses penataan rambut para pelanggan salon miliknya. Pada zaman itu, pengering rambut yang beredar di pasaran hanyalah benda serupa sisir yang terbuat dari keramik dengan bagian kepala yang bisa diisi air panas guna mengeringkan rambut. Cara menggunakannya pun persis seperti memakai sisir.
Godefroy merasa ‘sisir’ tidak efektif digunakan dalam salon. Ia memutuskan membuat penutup kepala dan menghubungkannya dengan pipa kompor gas. Setiap tamu yang datang untuk mengeringkan rambut mesti duduk diam berjam-jam di bawah penutup kepala tersebut.
Penemuan Godefroy membuat para perempuan yang hidup pada akhir abad ke-19 tak perlu repot melakukan berbagai aktivitas mengeringkan rambut yang begitu melelahkan seperti berjemur di bawah sinar matahari.
Sungguh tak terbayang durasi yang diperlukan seseorang untuk mengeringkan rambut di bawah matahari. Apalagi, panjang rambut para perempuan yang hidup pada abad 19 rata-rata melebihi bokong.
Mereka rela memanjangkan rambut agar bisa dianggap sebagai perempuan sehat dan berkelas. Kurt Stenn, penulis Hair: a Human History (2012) menyatakan pada jurnalis Time bahwa rambut panjang menyiratkan dua hal: tubuh bugar dan berkelas.
“Untuk bisa memanjangkan rambut dengan baik, seseorang perlu mengkonsumsi makanan sehat, tidak punya penyakit tertentu, istirahat dan olahraga yang cukup. Selain itu rambut panjang juga menandakan perlunya perawatan khusus. Dalam konteks ini, rambut melambangkan status sosial. Ketika seseorang butuh orang lain untuk menata rambutnya, itu tanda dirinya cukup kaya,” kata Stenn.
Penemuan Godefroy dianggap jauh dari sempurna. Jurnalis Atlantic Maria Teresa Hart menyebutkan bentuk pengering rambut primitif itu tidak bisa mengeringkan rambut dalam waktu yang sangat cepat.
“Bentuknya seperti mesin penyedot debu dan tidak portabel,” tulis Hart.
Seiring waktu, para insinyur di Eropa melakukan berbagai penelitian untuk menciptakan produk pengering rambut yang lebih baik. Akhirnya, pada 1920, muncullah hair dryer portabel yang bisa dioperasikan langsung oleh penggunanya.
Namun pengering rambut portabel juga bukan produk yang nyaman untuk digunakan. Material besi yang cukup berat menyulitkan penggunanya. Bentuknya pun mengingatkan orang pada mesin penyedot debu. Namun, benda tersebut tetap populer karena bisa memudahkan para perempuan untuk membentuk tatanan rambut yang trendi pada masanya yakni bob. Hair dryer membuat rambut mengembang dan bikin perempuan tampil lebih percaya diri.
Pada dekade 1960-an, alat pengering rambut jadi benda yang wajib dimiliki perempuan. Lagi-lagi, tren rambut bergelombang membuat orang makin bergantung pada alat pengering dan rol rambut.
New York Times mencatat bahwa sepanjang 1960-an dan 1970-an pengguna hair dryer bukan hanya perempuan dewasa. Anak-anak yang masih ada di kelas 2 Sekolah Dasar pun rutin menggunakannya. Alat pengering rambut portabel tidak hanya dipajang di tiap meja salon tetapi juga pada area ruang ganti sekolah menengah di AS.
Berbagai varian alat pengering rambut juga muncul pada 1970-an. Perusahaan produsen hair dryer, Gillette, menciptakan alat pengering yang dikhususkan untuk pemilik rambut keriting yang memang sedang tren saat itu.
Kini setidaknya ada 19 macam alat pengering rambut. Allure mencatat, alat pengering rambut yang mampu menciptakan tekstur gelombang ala model Giselle Bundchen berbeda dengan pengering yang digunakan untuk membentuk tekstur keriting yang solid. Untuk rambut lurus, jenisnya beda lagi.
Lambat laun, sejumlah orang mulai menganggap inovasi dalam ranah pengering rambut sebagai hal yang serius dan potensial. Para produsen berlomba menciptakan hair dryer seringan mungkin, minim panas, dan minim risiko menyebabkan kerusakan rambut.
Dua tahun lalu, pria asal Inggris James Dyson berambisi memperkenalkan pengering rambut yang ergonomis dan nyaman digunakan, yakni Dyson Supersonic, hair dryer berbentuk bundar seperti kipas angin portabel.
Ketika diwawancarai New York Times, Dyson mengaku telah melibatkan 103 insinyur untuk membuat alat pengering rambut. Para insinyur melakukan uji coba terhadap berbagai jenis rambut dan mengadakan 7.000 kali tes akustik untuk memastikan suara dan kecepatan mesin tidak mengganggu pengguna.
Alat pengering tersebut diperkenalkan ke publik ketika 92% perempuan Inggris, 75% perempuan AS, dan 97% perempuan Jepang tercatat menggunakan hair dryer setiap harinya.
Sampai hari ini Dyson termasuk dalam daftar alat pengering rambut termahal—dibanderol dengan harga $399 saat pengering rambut lain rata-rata ada di kisaran $100-200-an.
Penemuan ini pun dielu-elukan publik.
Editor: Windu Jusuf