tirto.id - Donat merupakan cemilan yang sudah sangat familiar. Resep dan cara membuatnya pun cukup mudah. Namun, tahukah Anda bahwa donat memiliki sejarah panjang sebelum menjadi penganan yang dikenal oleh seluruh orang di dunia?
Dari referensi yang dihimpun Allthatsinteresting terungkap, beberapa bangsa di dunia pada zaman dulu, termasuk orang-orang Arab di Abad Pertengahan, memiliki versi donatnya sendiri. Donat versi mereka berupa adonan dari tepung yang kemudian digoreng dan dicelup dengan sirup manis.
Sementara dalam sejarah Yunani dan Romawi Kuno, adonan tepung tersebut digoreng dan lalu diberikan toping supaya manis dan gurih. Namun, bangsa Eropa yang memperkenalkan donat ke seluruh penjuru dunia adalah orang-orang Belanda. Konon, donat sampai ke Amerika Serikat dibawa oleh kaum imigran Belanda.
Donat dalam versi Belanda sering disebut olykoeks atau kue minyak. Kala itu, donat belum memiliki lubang di tengahnya. Bentuk donat awal ini berupa bulatan besar dengan isian kismis dan selai apel. Lantaran berupa bulatan besar, seringkali bagian tengah donat tidak matang dengan sempurna.
Konon, donat berlubang pertamakali dibuat oleh Hanson Crockett Gregory, kapten kapal asal Denmark, di Amerika Serikat. Lubang dibuat supaya donat matang dengan sempurna. Selain itu lubang ini juga berfungsi untuk memperluas bidang sehingga minyak dapat menggoreng bagian dalam dengan lebih efektif.
Dari situlah, donat kemudian menjadi makanan favorit di berbagai belahan dunia, terutama di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Bahkan, donat menjadi cemilan khas tentara AS saat dalam Perang Dunia I dan II.
Berikut ini bahan, resep, dan cara membuat donat:
Bahan Adonan Donat
500 gram tepung terigu protein tinggi
5 sdm susu bubuk
5 sdm gula pasir
1 bungkus ragi instan (fermipan)
4 butir kuning telur
200 ml air es
½ sdt garam halus.
100 gr mentega padat.
Toping
Gula halus secukupnya
Lelehan cokelat
Meises secukupnya
Cara Membuat
- Campurkan 500 gram terigu protein tinggi, 1 bungkus ragi instan, 5 sdm susu bubuk, 5 sdm gula pasir.
- Aduk hingga rata dalam sebuah wadah.
- Buat lubang di tengah adonan, lalu masukkan 4 kuning telur, aduk hingga rata.
- Tuang 200 ml air es secara perlahan ke dalam adonan. Air es berguna untuk menjaga suhu di dalam adonan supaya ragi dapat berkembang dengan sempurna.
- Uleni hingga adonan tercampur dengan rata.
- Tambahkan 100 gram mentega dan ½ sdt garam. Uleni hingga kalis dan tidak menempel di tangan.
- Siapkan wadah lain untuk proses pendiaman adonan.
- Taburkan tepung di wadah atau dengan memakai mentega cair agar adonan tidak menempel di wadah.
- Tutup wadah dengan kain kering. Tunggu 1-2 jam supaya adonan mengembang sempurna.
- Setelah adonan mengembang, uleni adonan sedikit supaya udara dapat keluar agar adonan tidak terlalu berongga saat digoreng.
- Bagi adonan menjadi kecil-kecil dengan berat yang sama.
- Bentuk adonan menjadi bulat dan diamkan selama 15-30 menit agar mengembang
- Setelah itu, cetak dengan cetakan donat. Bisa juga dengan menekan jempol ke tengah adonan, lalu gunakan benda berbentuk bulat seperti tutup botol air mineral. Tekan hingga adonan di bagian tengah terlepas.
- Goreng hingga kecokelatan. Sebisa mungkin donat hanya di balik sekali supaya tidak gosong di satu sisi.
- Angkat dan tiriskan.
- Bisa ditambahkan taburan gula halus, meises, atau lelehan cokelat sebagai toping.
- Donat siap disantap.
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Iswara N Raditya