tirto.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa pada periode kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2022, Indonesia terus menunjukkan perbaikan dalam jumlah kasus dan penanganan COVID-19 hingga saat ini dibandingkan dengan periode kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2020-2021.
“Perjuangan Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 di tahun ini sudah memasuki tahun ketiga,” ucap Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual bertajuk “Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia Per 18 Agustus 2022”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube pada Kamis (18/8/2022).
Dia menyebut tantangan yang dihadapi Indonesia di tahun pertama pandemi COVID-19 atau tahun 2020, tahun kedua atau 2021, dan ketiga atau 2022 tentunya berbeda-beda. Tahun pertama pandemi COVID-19, Indonesia merayakan hari kemerdekaannya dengan penuh pembatasan dan secara virtual, karena sedang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Di tahun kedua pandemi COVID-19, ujar Wiku, perayaan kemerdekaan juga dilakukan secara hibridal dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, mengingat Indonesia masih dalam periode puncak kasus COVID-19 dan kematian akibat varian Delta.
“Kita patut berbangga diri bahwa berkat kerja keras, gotong-royong, dan semangat seluruh lapisan masyarakat Indonesia mulai dari tenaga kesehatan sebagai garda terdepan, pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat hingga tingkat terkecil yaitu RT atau RW, Indonesia terus menunjukkan perbaikan dalam jumlah kasus dan penanganan COVID-19 hingga saat ini,” tutur dia.
Lanjut Wiku, hal ini terbukti dengan kasus positif COVID-19 harian menurun 53 persen pada tanggal 17 Agustus 2022 dibandingkan 17 Agustus 2021. Di mana di hari kemerdekaan tahun ini ada 5 ribu kasus harian COVID-19 atau tepatnya 5.253 kasus, sedangkan di hari kemerdekaan tahun lalu sebesar 11 ribu kasus harian atau tepatnya 11.267 kasus.
Adapun dia menyebut bahwa kasus kematian akibat COVID-19 pada hari kemerdekaan tahun ini menurun drastis sebesar 91 persen dibandingkan tahun lalu, di mana di tahun 2022 terdapat 19 kematian harian. Sedangkan di tahun 2021 sebesar 220 kematian harian.
Kemudian Wiku menerangkan bahwa persentase kasus aktif per 17 Agustus 2022 sebesar 0,84 persen, dengan jumlah kasus aktif sebesar 53 ribu atau tepatnya 53.132 kasus aktif. Sedangkan di tahun 2021, persentasenya sebesar 9,21 persen dengan jumlah kasus aktif lebih dari 358 ribu atau tepatnya 358.357.
Lebih lanjut dia, persentase kesembuhan pasien COVID-19 per 17 Agustus 2022 menyentuh angka 96,66 persen atau 6.087.056 orang sembuh, di mana angkanya meningkat dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar 87,71 persen atau 3.414.109 orang sembuh.
Dan bed occupancy ratio (BOR) atau angka keterisian tempat tidur di tingkat nasional menurun drastis pada hari kemerdekaan tahun ini, yaitu hanya sebesar 6,44 persen dibandingkan dengan tahun 2021 yang hampir mencapai 40 persen atau tepatnya 39,63 persen.
Wiku pun mengatakan angka vaksinasi COVID-19 juga mengalami perkembangan. Di hari kemerdekaan tahun 2021, cakupan dosis satu hanya sebesar 26,40 persen dan dosis kedua sebesar 14 persen. Sedangkan di tahun ini, dosis satu telah meningkat menjadi 86,52 persen dan dosis kedua sebesar 72,68 persen.
Di tahun ini juga, kata Wiku, Indonesia telah melaksanakan program vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster) dengan cakupan saat ini sebesar 25,10 persen.
“Dilihat dari indikator-indikator kasus di atas, dapat dikatakan bahwa di tahun ini terdapat perkembangan signifikan ke arah yang lebih baik dalam penanganan dan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia,” ucap dia.
Menurut Wiku, hal ini sejalan dengan tagline kemerdekaan tahun ini, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
“Di tahun ini kita berhasil membuktikan bahwa Indonesia telah pulih cepat dibandingkan kondisi pandemi di tahun lalu,” kata dia.
Wiku pun menambahkan, hal ini juga diiringi dengan bangkit lebih kuat pada kapasitas penanganan COVID-19 dari mulai kapasitas fasilitas kesehatan (faskes), tenaga kesehatan (nakes), dan strategi penanganan dengan kebijakan berlapis dan pelibatan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah.
“Tentunya kondisi ini harus kita jaga, bahkan kita tingkatkan terus semangat kita agar ke depannya kasus COVID-19 di Indonesia tetap aman dan terkendali,” harap dia.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri