tirto.id - Kepergian pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, pada penghujung April lalu, mendorong Gereja Katholik melakukan pemilihan pemimpin berikutnya. Pemilihan paus disebut sebagai Konklaf Kepausan, dilakukan dalam sebuah proses tertutup dan khidmat, yang berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan.
Sejumlah nama yang digadang-gadang menggantikan Paus Fransiskus mengemuka, salah satunya Luis Antonio Gokim Tagle. BBC melaporkan, Kardinal Tagle yang berasal dari Filipina telah memiliki pengalaman pastoral selama puluhan tahun dan dianggap moderat dalam definisi Katolik. Ia telah dijuluki sebagai "Fransiskus Asia" lantaran dedikasinya terhadap isu-isu sosial.
Namun, sebelum keputusan Konklaf tersiar, mencuat unggahan media sosial yang menyebut Kardinal Tagle sebagai Paus terpilih. Narasi itu diunggah oleh akun “Ka Per” (arsip), sehari sebelum dimulainya Konklaf, Selasa (6/5/2025).
“AKHIRNYA PAUS TERPILIH. FAHAR BARU DARIBASIA. Mgr. Prof. Dr. Luis Antonio Gokim Kardinal Tagle (bahasa Latin: Aloysius Antonius Tagle, bahasa Italia: Ludovico Antonio Tagle; lahir 21 Juni 1957) adalah Uskup Agung Manila yang menjadi kardinal setelah ditunjuk Paus Benediktus XVI pada tahun 2012,” begitu bunyi keterangannya.
Dengan menyertakan foto Kardinal Tagle, akun pengunggah menjabarkan biografi sosoknya, mulai dari tempat lahir dan tempat gereja ia memimpin.
Hingga Jumat (9/5/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak dua kali dan meraup 26 reaksi emoji, serta 10 komentar. Narasi serupa juga kami temukan dari unggahan akun "Arnoldus Tekege" (arsip) pada Minggu (4/5/2025).
Sejumlah warganet menyebut narasi tersebut adalah hoaks. Kepada akun pengunggah, banyak yang menyerukan untuk tidak menyebarkan hoaks, di saat Konklaf sendiri belum dimulai.
Namun, bagaimana kebenarannya? Benarkah Kardinal Tagle menjadi Paus terpilih yang baru?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mencoba melakukan penelusuran Google untuk memastikan klaim yang beredar. Kami menemukan bahwa narasi Kardinal Tagle sebagai Paus terpilih tidak benar.
Paus baru diketahui terpilih pada hari kedua Konklaf, setelah melalui empat putaran pemungutan suara, Kamis (8/5/2025). Pengganti Paus Fransiskus adalah Paus Leo XIV atau bernama asli Robert Francis Prevost, yang berasal dari Amerika.
Di hadapan umat Katolik di Basilika Santo Petrus, dalam pidato perdananya Paus Leo XIV mengatakan “semoga damai menyertai kalian semua”. Paus Leo XIV sebagai Paus perdana yang berasal dari AS ini juga bilang bahwa ia ingin pesan perdamaian ini “masuk ke dalam hati kalian, menjangkau keluarga kalian dan semua orang, di mana pun berada.”
Sebelum terpilih sebagai Paus baru, Prevost diangkat sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus pada tahun 2023. Mantan pemimpin Ordo Augustinian ini juga ditunjuk oleh mendiang Paus untuk menjadi anggota Dikasteri Uskup. Tugasnya mengawasi pemilihan uskup baru dari seluruh dunia.
Ia sebelumnya punya pengalaman misionaris di Peru, usai menjabat sebagai uskup di kota utara Chiclayo.
Menukil Al-Jazeera, para ahli menyebut bahwa Paus Leo XIV kemungkinan akan mengambil jalan tengah, antara melanjutkan agenda inklusif Fransiskus dan merangkul tradisi Vatikan.
Belum ada penjelasan resmi terkait pemilihan nama Paus yang baru. Namun pemimpin Gereja Katolik terakhir yang memakai nama yang sama adalah Paus Leo XIII. Dia dikenal luas sebagai perintis ajaran sosial Katolik modern.
Pada tahun 1891, Paus Leo XIII menulis sebuah ensiklik — atau surat kepausan — yang dikenal sebagai Rerum Novarum. Ia menyerukan kepada umat Katolik untuk mengatasi “kesengsaraan” yang dihadapi kelas pekerja, di tengah pergolakan industrialisasi dan perubahan politik seperti penyatuan Italia.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa narasi Kardinal Tagle terpilih menjadi Paus baru menggantikan Paus Fransiskus, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Paus baru diketahui terpilih pada hari kedua Konklaf setelah melalui empat putaran pemungutan suara, Kamis (8/5/2025). Pengganti Fransiskus itu yakni Paus Leo XIV atau bernama asli Robert Francis Prevost, yang berasal dari AS.
Editor: Alfons Yoshio Hartanto