tirto.id - Ahli Forensik Suara dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Dhany Arifianto mengaku telah meneliti hasil sadapan percakapan telepon yang diduga milik Eddy Sindoro dengan suara asli Eddy Sindoro. Hasilnya, kedua suara tersebut memang identik.
Hal itu ia katakan kala jadi saksi ahli lanjutan sidang suap penanganan perkara di Pengadilan Jakarta Pusat dengan terdakwa Eddy Sindoro. Sidang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Jumat (8/2/2019).
"Apakah bisa dikatakan ada sampel diberikan dari penyidik, ada sampel suara dari terdakwa Eddy Sindoro dalam hal ini?" Kata Jaksa Ni Nengah Gina Saraswati kepada Dhany.
"Ya benar," jawab Dhany.
"Di sini di BAP [Berita Acara Pemeriksaan] saudara diterangkan hasilnya mirip atau sangat meyakinkan bahwa suara pembicara pada dua rekaman tersebut adalah identik?" lanjut Ni Nengah.
"Adalah identik dan orangnya sama," kata Dhany menegaskan.
Dhany menjelaskan, secara umum ia biasanya mendapatkan satu cakram DVD dari penyidik KPK. Cakram itu berisi dua folder, satu folder berisi suara hasil sadapan, sementara satu folder berisi suara asli tersangka yang direkam penyidik saat pemeriksaan.
Rekaman hasil sadapan itu kemudian dipecah jadi beberapa bagian, dan diambil rekaman yang kalimatnya sama atau mirip dengan rekaman suara asli yang diberikan KPK.
"Kami potong-potong file itu sesuai dengan rekaman dilakukan penyidik di KPK, yang kami sebut dengan acuan," kata Dhany.
Setelah sampel suara dan pembandingnya didapat, dua potongan suara itu diubah ke domain frekuensi untuk diukur kemiripannya dengan satuan itakura saito dan satuan spectrum distance.
"Ukuran ini disebut dengan itakura saito, dan spectrum distance. Ada dua disitu, semakin dekat jaraknya semakin mirip," katanya.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Nur Hidayah Perwitasari