Menuju konten utama

RSDC Wisma Atlet Diisolasi 7 Hari untuk Cegah Penyebaran Omicron

Pemerintah menemukan kasus COVID-19 varian Omicron di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

RSDC Wisma Atlet Diisolasi 7 Hari untuk Cegah Penyebaran Omicron
Tenaga kesehatan berjalan memasuki kawasan RSDC Wisma Atlet, Jakarta, Rabu (2/6/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

tirto.id - Pemerintah mengisolasi Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari untuk mencegah penyebaran varian Omicron. Hal itu berdasarkan keputusan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, TNI, dan Satgas Penanganan COVID-19.

“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).

Suharyanto mengatakan pemerintah membuka Rusun Nagrak di Cilincing sebagai tempat karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

Pemerintah akan menggunakan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk operasional tempat karantina Rusun Nagrak. Hal itu lantaran keterbatasan tenaga medis dan pemberlakuan isolasi RSDC Wisma Atlet.

Mantan Sesmilpres ini juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan. Ia pun meminta masyarakat yang mengalami masalah kesehatan dan mengalami gejala COVID langsung melaporkan ke puskesmas setempat.

“Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tutur Suharyanto.

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19

sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Isolasi RSDC Wisma Atlet dilakukan setelah pemerintah menemukan varian Omricon dari salah satu petugas kebersihan berinisial N. Selain itu, dua petugas lain juga terinfeksi COVID-19, tetapi bukan karena varian yang gampang menular dari Afrika Selatan tersebut.

Baca juga artikel terkait RSD WISMA ATLET atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan