Menuju konten utama

RRI Siap Sokong Diplomasi di Perbatasan Indonesia

Radio Republik Indonesia bertekad untuk berkontribusi terhadap masyarakat di daerah terluar dan terdepan melalui siaran-siaran nasional maupun konten lokalnya.

RRI Siap Sokong Diplomasi di Perbatasan Indonesia
(Ilustrasi) Daerah Perbatasan. Antara foto/indrayadi th.

tirto.id - Radio Republik Indonesia (RRI) merayakan ulang tahun ke-71 di Jakarta pada Minggu, (11/09/2016), dengan tekad untuk makin merambah siarannya ke daerah-daerah perbatasan. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi siaran-siaran radio negara lain dan menjadi ujung tombak diplomasi Indonesia.

"Pendengar RRI di perbatasan menjadi bagian utama untuk membangun membangun identitas bangsa. RRI akan terus hadir di perbatasan," kata Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, Mohammad Rohanudin.

Selain itu, menurut Rohanudin, RRI memiliki target memperluas cakupan pendengar radio dari saat ini yang berkisar 27% menjadi 40% dalam lima tahun ke depan. Salah satu cara mewujudkannya adalah lewat program-program berkonten lokal untuk melestarikan budaya daerah.

RRI juga meluncurkan beberapa aplikasi “streaming” seperti “RRI Play” dan “BeYoung”. Saat ini, RRI memiliki tujuh stasiun di daerah perbatasan yang termasuk dalam 30 stasiun prioritas, yang didukung dengan pemancar berkekuatan rata-rata lima kilowatt (KW). RRI pun telah menjangkau 82% penduduk Indonesia lewat 92 stasiun pemancarnya.

"Manajemen radio sekarang akan lebih terintegrasi dengan media sosial melalui sistem `integrated broadcast broadband," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendukung sepenuhnya upaya RRI melebarkan sayap ke daerah perbatasan khususnya pulau terdepan dan terluar.

Menkominfo menyatakan, hal itu sesuai dengan misi pembangunan pemerintah yang Indonesiasentris.

"Melalui program kewajiban pelayanan umum, Kominfo bisa bekerja sama misalnya RRI membutuhkan peralatan terutama di 122 kabupaten yang layak mendapat dukungan tersebut," ujarnya dalam puncak acara HUT ke-71 RRI di Jakarta, Minggu, (11/09/2016).

Perkembangan RRI yang harus semakin menyesuaikan dengan tuntutan jaman digital, menurut dia, perlu dilakukan dengan memaksimalkan aset yang telah dimiliki seperti kualitas dan kekhasan suara para penyiar serta dukungan 92 stasiun yang tersebar di seluruh Tanah Air.

"Inti bisnis tidak boleh berubah, RRI ke depan harus tetap memberikan nilai kepada masyarakat dalam bentuk berita dan hiburan sekaligus lebih progresif dengan memanfaatkan media online dan sosial," tutur Rudiantara.

Baca juga artikel terkait RADIO REPUBLIK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Putu Agung Nara Indra

tirto.id - Teknologi
Reporter: Putu Agung Nara Indra
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra