Menuju konten utama

Review Novel Star Wars: The High Republic yang Rilis Hari Ini

Novel Star Wars: The High Republic resmi dirilis pada hari ini. Kisah Star Wars: The High Republic akan terbagi dalam 3 fase.

Review Novel Star Wars: The High Republic yang Rilis Hari Ini
(Ilustasi) Pameran figur aksi dan karya Star Wars yang diselenggarakan komunitas swdbdg di gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2016). Antara foto/agus bebeng.

tirto.id - Novel terbaru Lucas Film, yakni Star Wars: The High Republic sudah dirilis hari ini, Selasa, tanggal 5 Januari 2021. Novel Star Wars: The High Republic akan diawali dengan Light of the Jedi yang berisi 400 halaman.

Star Wars: The High Republic akan membawa pembaca kembali ke masa keemasan Jedi Order, sekitar 200 tahun sebelum peristiwa Star Wars: The Phantom Menace.

Periode dalam garis waktu Star Wars ini tidak akan tumpang tindih dengan fitur film atau serial yang saat ini direncanakan untuk produksi.

Dengan demikian, pihak produsen film dan mitra memiliki banyak ruang untuk menceritakan kisah Star Wars dengan petualangan baru dan karakter asli, demikian ditulis laman resmi Star Wars.

Novel Star Wars: The High Republic, Light of the Jedi yang dirilis pada 5 Januari 2021 adalah karya setebal 400 halaman karangan Charles Soule.

Mengutip Screenrant Star Wars: The High Republic adalah novel yang terbagi menjadi tiga fase. Ketiganya adalah: Fase Satu: Light of the Jedi; Fase Dua: Quest of the Jedi; dan Fase Tiga: Trials of the Jedi.

Fase pertama Light of the Jedi dimulai pada perilisannya hari ini, dan akan dilanjutkan pada fase selanjutnya selama kurang lebih dua tahun. Jika ditotal, setidaknya perlu waktu selama 6 tahun untuk merampungkan seluruh fase dalam novel Star Wars: The High Republic.

Review Star Wars: The High Republic

Jauh sebelum First Order, bahkan sebelum masa Empire dan The Phantom Menace, Jedi menerangi jalan menuju galaksi di The High Republic. Ini adalah kisah zaman keemasan.

Pengintai hyperspace yang pemberani memperluas jangkauan Republik ke bintang-bintang terjauh. Pada saat itu, dunia berkembang di bawah kepemimpinan Senat yang baik hati, dan pemerintahan damai yang ditegakkan dengan kebijaksanaan dan kekuatan dari tatanan terkenal pengguna Force yang disebut sebagai Jedi.

Dengan Jedi di puncak kekuasaan, warga galaksi yang bebas meyakini akan kemampuan mereka untuk menghadapi badai apa pun. Namun, cahaya yang paling terang sekalipun dapat mempunyai bayangan, dan badai bencana tetap bisa muncul.

Alkisah, saat bencana yang mengejutkan di hyperspace menghancurkan kapal menjadi berkeping-keping, serpihan pecahan peluru yang muncul dari insiden itu mengancam seluruh sistem.

Jedi berusaha mengatasi bencana itu dengan sekuat tenaga sehingga mendorong ke batas akhir mereka. Saat kehancuran membayangi aliansi damai yang mereka bangun, Jedi harus dihadapkan pada hari ketika satu kesalahan saja bisa menelan miliaran nyawa.

Bahkan, saat Jedi dengan gagah berani berusaha mengatasi bencana itu, sesuatu yang mematikan tumbuh di luar batas Republik. Jedi harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus mengatasi bencana hyperspace yang jauh lebih mengerikan daripada yang diduga semula.

Ancaman itu bersembunyi di kegelapan, jauh dari terang, dan menyimpan rahasia yang bisa jadi menciptakan ketakutan di kalangan para Jedi.

Baca juga artikel terkait STAR WARS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom