tirto.id -
"BPN sudah memberhentikan beliau sebelum surat itu ada. Sejak kami tahu kebohongan dia," kata Dahnil.
Surat yang dimaksud Dahnil adalah pengunduran diri Ratna dari BPN Prabowo-Sandiaga. Dalam surat itu, mantan aktris teater ini menyatakan, "setelah kita semua dalam dua hari terakhir, terbelenggu masalah emosional yang terjadi sebagai akibat perbuatan saya, maka sebagai pertanggungjawaban moral saya, bersama ini saya, Ratna Sarumpaet, mengundurkan diri dari tim pemenangan Prabowo-Sandi sebagai Jurkam nomor urut 42."
Meskipun begitu, Ratna menyatakan, tetap akan mendukung pasangan nomor urut 02 ini di Pilpres 2019. Surat ini dibubuhi tandatangan Ratna langsung.
Selasa kemarin, (2/10/2018) tersebar foto Ratna di media sosial dalam kondisi muka lebam di bagian mata dengan keterangan telah mendapat penganiayaan. Kabar ini kemudian menjadi pemberitaan setelah Dahnil dan sejumlah anggota BPN Prabowo-Sandiaga membenarkannya.
Dahnil saat membenarkan kabar penganiayaan itu dan menyatakan bahwa ia mendapat informasi langsung dari Ratna. Menurut penuturan Ratna, penganiayaan tersebut terjadi pada 21 September 2018 di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Namun, keterangan itu dimentahkan hasil penelusuran kepolisian. Polisi menyatakan, tak ada nama Ratna sebagai korban penganiayaan di 23 rumah sakit di Bandung dan sebagai penumpang seluruh maskapai di Bandara Husein Sastranegara dari 21 September sampai 24 September 2018.
Pada Rabu siang, akhirnya Ratna mengakui telah berbohong. Ia menyatakan, luka lebam di mukanya akibat operasi sedot lemak, bukan penganiayaan.
"Itu (penganiayaan) hanya cerita khayal entah diberikan setan mana ke saya. Saya tidak sanggup melihat bagaimana Pak Prabowo membela saya di depan pers," kata Ratna, di rumahnya, Kampung Melayu, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Cerita khayal itu, kata Ratna, mulanya sengaja dikarang untuk menghindari pertanyaan anak-anaknya dan anggota keluarganya yang lain.
"Tadi malam saya panggil anak-anak saya, saya minta maaf," ucap Ratna. "Bohong itu sebuah perbuatan yang salah dan saya tidak punya jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya."
Ia lantas meminta maaf kepada sebagian besar orang seperti Prabowo Subianto, Amien Rais, tim kampanye Prabowo-Sandi dan seluruh emak-emak yang dirasa mengidolakan dirinya.
"Semoga dengan itu semua pihak yang terdampak perbuatan saya ini mau menerima bahwa saya hanya manusia biasa. Perempuan yang digandrungi banyak orang itu juga bisa tergelincir," ucapnya.
Editor: Agung DH