Menuju konten utama

Rangkuman Sistem Ekskresi Manusia, Pembentukan Urine, & Contoh Soal

Zat sisa dalam proses ekskresi adalah urine, cairan empedu, karbondioksida serta uap air dan keringat. Apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi?

Rangkuman Sistem Ekskresi Manusia, Pembentukan Urine, & Contoh Soal
Ilustrasi Transplantasi ginjal. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Manusia perlu makan, minum dan bernapas setiap hari. Makanan dan minuman serta udara itu diambil sari-sarinya oleh tubuh dalam suatu proses yang disebut oksidasi (pembakaran) untuk memperoleh zat gizi dan energi. Sisa-sisa makanan dan minuman juga udara yang tidak lagi berguna untuk tubuh akan dibuang sebagai ‘sampah’.

Proses pengeluaran zat sisa pada manusia terbagi menjadi 3 macam:

1.Sekresi. Arti sekresi adalah proses pembuangan zat cair di dalam tubuh oleh sel-sel atau kelenjar. Namun zat cair tersebut masih bisa digunakan lagi oleh tubuh. Contoh zat cairnya: hormon dan enzim.

2.Ekskresi. Arti ekskresi: proses pembuangan zat sisa dengan bentuk cair namun sudah tak lagi bisa dimanfaatkan oleh tubuh. Contoh zat cairnya: urine, keringat dan karbondioksida serta uap air

3.Defekasi. Arti defekasi adalah proses pembuangan zat sisa pencernaan melalui anus. Contohnya: feses.

Secara lebih mendalam dalam artikel ini akan dibahas tentang Sistem Sekresi pada Manusia, seperti merujuk pada laman Kemdikbud.

Pengertian Sistem Ekskresi

Apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi? Sistem eskresi adalah proses pembuangan zat sisa dari proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh melalui organ-organ ekskresi.

Yang menjadi zat sisa dalam proses ekskresi adalah urine, cairan empedu, karbondioksida serta uap air dan keringat. Sementara organ tubuh yang bertugas adalah ginjal, hati, paru-paru dan kulit. Ginjal bertugas mengeluarkan urine, hati bertugas membuang sisa cairan empedu, paru-paru bertugas membuang sisa karbondioksida (CO2) serta uap air, dan kulit membuang keringat.

Ginjal (ren)

Ginjal adalah organ ekskresi yang penting untuk membuang sisa zat tak terpakai berupa urine. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, serta menyeimbangkan kadar asam-basa darah.

Jumlah ginjal ada 2 di pinggang kanan dan kiri dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang. Panjangnya 6 - 7.5 cm, tebal 1,5 – 2,5 cm dan beratnya kira-kira 140 gram. Bentuknya mirip kacang merah dan berwarna merah keunguan.

Ginjal tersusun dua lapis yakni:

1.Lapisan korteks (terluar). Disini ada 1 juta nefron (satuan struktural dan fungsional terkecil). Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis). Tiap badan malpighi tersusun atas kapsula bowman dan glomerulus di korteks.

2.Lapisan medula (dalam). Medula mengandung pembuluh tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivas juga lengkung Henle.

Sementara bagian dalam ginjal ada rongga pelvis renalis.

Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu :

1)Tahap penyaringan (filtrasi) terjadi di badan Malpighi.

Saat darah dengan segala zat di dalamnya masuk ke badan Malpighi, glomerulus akan menyaringnya. Tekanan darah jadi tinggi sehingga mendorong air dan zat yang tidak larut untuk melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus. Sel darah dan protein tidak termasuk.

Lalu air menuju ke membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, ke kapsula Bowman. Hasilnya adalah filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.

2)Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi). Urine primer di reabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.

3)Tahap pengeluaran zat (augmentasi). Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Jika penuh maka urine menuju saluran uretra dan dikeluarkan.

Paru-paru

Paru-paru adalah organ pernapasan yang menghasilkan zat sisa (ekskret) berupa CO2 dan H2O (uap air). CO2 diangkut melalui plasma darah dalam bentuk ion H+ dan HCO3-.

CO2 dapat larut membentuk asam karbonat lalu terurai menjadi ion H+ dan HCO3-. Selanjutnya, ion H+ yang bersifat racun diikat oleh hemoglobin, sedangkan HCO3- keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah.

Rumus kimianya adalah: CO2 + H2O D H2CO3 D H+ + HCO3-

Kulit

Kulit bertugas mengeluarkan keringat. Luas kulit kurang lebih 20.000 cm2 dan tebalnya sekitar 0,01 cm hingga 0,5 cm.

Keringat dapat keluar jika manusia melakukan aktivitas tubuh, pengaruh suhu lingkungan, makanan, keadaan kesehatan dan goncangan emosi.

Komposisi keirngat adalah: air, garam-garam termasuk garam dapur (NaCl), sisa metabolisme sel, urea, serta asam. Kulit terdiri atas dua lapisan yakni kulit ari (epidermis) dan kulit jangat (dermis).

a.Kulit ari (Epidermis): terdiri atas lapisan tanduk (stratum korneum) dan lapisan dalam (malpighi). Lapisan tanduk adalah jaringan mati dan tersusun dari lapis-lapis jaringan sel pipih. Lapisan ini sering terkelupas dan berganti dengan jaringan baru. Ia berfungsi melindungi lapisan di bawahnya.

Lapisan malpighi: terdiri dari sel yang aktif membelah dan menghasilkan pigmen melanin. Lapisan ini yang menyebabkan perbedaan warna kulit.

b.Kulit jangat (Dermis): terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat (glandula sudorifera), serta kelenjar minyak (glandula sebassea).

Kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri dari air dan ± 1% larutan garam dengan sedikit urea, lalu dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat ke permukaan kulit.

Volume keringat yang bisa dihasilkan setiap hari pada orang dewasa dari 2 juta kelenjar adalah ± 225 ml setiap hari.

Keringat keluar dipengaruhi pusat pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat (hipotalamus), dan enzim brandikinin menghasilkan keringat lebih banyak. Jika keringat berlebihan maka kadar garam dalam tubuh bisa habis, mengakibatkan pingsan atau kejang.

Kulit berfungsi untuk alat pengeluaran keringat, pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, pelindung untuk mengurangi hilangnya air dalam tubuh, melindungi dari gesekan, sinar yang berbahaya, alat indera peraba.

Contoh Soal Sistem Ekskresi pada Manusia:

Berikut ini, manakah yang termasuk organ dalam sistem ekskresi, kecuali....

a.Kulit

b.Ginjal

c.Hati

d.Usus besar

Jawaban: d. Usus besar

Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah....

a.Asam amino dan glukosa

b.Garam dan urea

c.Uap air dan karbondioksida

d.Asam amino dan uap air

Jawaban: c.Uap air dan karbondioksida

Zat berikut yang tidak dihasilkan oleh hati adalah...

a.Urine

b.Urea

c.Glukosa

d.Empedu

Jawaban: d. Empedu

Hati merupakan organ yang memiliki peran besar dalam tubuh kita. Apabila organ hati mengalami gangguan, maka fungsi yang mengalami gangguan adalah....

a.Pengaturan kadar air dalam darah terganggu

b.Pro vitamin A tidak dapat disintesis menjadi vitamin A

c.Pro vitamin D tidak dapat disintesis menjadi vitamin D

d.Kebihan gula dalam darah tidak dapat disimpan dalam bentuk glukosa

Jawaban: b. Pro vitamin A tidak dapat disintesis menjadi vitamin A

Soal selengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini:

Soal Sistem Ekskresi Manusia

Baca juga artikel terkait SISTEM EKSKRESI atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani