Menuju konten utama

Ramai-Ramai Menghadirkan Bus Tingkat Mewah

Sejumlah PO bus mulai menggunakan bus tingkat sebagai armada mereka. Tersambungnya tol Trans Jawa akan membuat bus tingkat semakin marak hilir mudir.

Ramai-Ramai Menghadirkan Bus Tingkat Mewah
Pekerja beraktivitas di sekitar armada bus tingkat jurusan Wonogiri-Jakarta di Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (21/12). Perusahaan otobus Putera Mulya meluncurkan dua bus tingkat Scania K410IB Opticruise untuk jurusan Wonogiri-Jakarta. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

tirto.id - Moda transportasi umum untuk mudik kian bervariasi. Pesawat dan kereta api merupakan favorit masyarakat karena cepat dan nyaman. Sayangnya, mendapatkan tiket pesawat dan kereta api pada hari-hari menjelang lebaran bukan hal yang mudah. Bus adalah alternatif lainnya. Namun, moda transportasi umum ini sering tidak dijadikan pilihan karena dianggap kurang nyaman dan rawan terkena macet.

Rasa kurang nyaman di bus itu kini bisa dikurangi dengan hadirnya bus-bus tingkat yang menjanjikan fasilitas semewah pesawat. Salah satu PO bus yang menyediakan bus tingkat mewah ini adalah Lorena Holding Group. Pada Selasa (6/7/2017), Lorena meluncurkan 12 unit bus tingkat yang melayani rute utama Jakarta-Madura dan Jakarta-Surabaya-Malang.

Lorena sebetulnya membeli 20 unit bus tingkat, tetapi baru diserahkan 12 unit. Dwi Ryanta Soebakti selaku Managing Director Lorena Transport kepada Antara menyebut bus-bus baru ini akan bisa dioperasikan saat mudik.

Dwi mengatakan investasi Lorena untuk setiap bus berkisar Rp3,3 - 3,4 miliar. Maklum bus yang mereka pakai menggunakan Mercy tipe terbaru OC 500 RF 2542 dengan tiga axle serta karoseri Adiputro. Bus ini juga dikatakan mewah karena dilengkapi TV di setiap bangku penumpang, bangku berlapis kulit dengan sandaran kaki, pendingin udara, toilet, dispenser air dan ruangan merokok.

Penggunaan bis tingkat untuk melayani rute angkutan kota antar provinsi (AKAP) sudah lumrah terjadi. Sejak 2015 di Sumatera banyak PO bus yang memakainya ini untuk melewati jalur Medan-Aceh. Di Jawa pionernya adalah PO Putera Mulya pada Desember 2016, lalu disusul PO Efisensi, PO Agra Mas dan kini Lorena.

Ketiga PO bus ini lebih banyak bermain di rute yang relatif tidak terlalu jauh: penghubung Jakarta ke kota-kota di Jawa Tengah seperti Wonogiri, Purwokerto dan Solo. Berbeda dengan Lorena. Enggan mengikuti pendahulunya, mereka bermain di rute Jakarta-Madura dan Jakarta - Surabaya - Malang.

"Kalau sesama PO kami tidak takut, artinya kami sudah cukup kuat untuk bersaing. Mungkin kami bukan yang pertama menggunakan double decker, tapi silakan lihat siapa yang punya unit terbanyak saat ini," kata Dwi.

"Kita investasi di sini untuk satu double decker itu tidak murah. Jadi tentunya harus memilih daerah yang potensinya tinggi," katanya. "Bisa dihitung berapa investasinya, makanya kami harus mencari tujuan yang berpotensi," kata Dwi.

Dwi menambahkan alasan pihaknya memilih trayek Jakarta-Madura untuk bus tingkat karena potensi pasar yang besar karena wilayah Madura tidak terjangkau kereta api maupun pesawat terbang.

"Madura itu kandangnya Karina, di sini mayoritas bus adalah Karina. Makanya mayoritas akan kami mainkan ke Madura kemudian ke Malang, tapi utamanya untuk Madura," jelas Dwi.

"Madura itu daerah yang potensial karena ada airport enggak di Madura? itu sudah terjawab," kata dia. Dwi menjelaskan estimasi harga tiket untuk tujuan Madura seharga Rp 450-470 ribu. Angka ini tentu tidak jauh berbeda dengan harga tiket pesawat dan kereta api yang secara efisiensi lebih cepat ketimbang bus.

Karena itulah mereka memilih penggunaan bus tingkat ini hanya untuk kelas eksekutif. "Kami harus berubah karena persaingannya ada kereta api ada pesawat, jadi konsepnya harus memiliki nilai lebih. Tadi saya katakan, dari konsep public mass transportation harus bisa berubah jadi butic transportation, artinya kendaraan itu harus ada personalisasi dan high-end," kata Dwi.

Dihubungi secara terpisah, Sekjen Komunitas Bus Mania, Lang Widya PB kepada Tirto menuturkan fenomena penggunaan bus tingkat ini tak lepas dari bisnis PO bus yang semakin tergerus transportasi lainnya. "Ya menurut saya karena efisiensi. Satu bis tingkat itu bisa mengangkut 3 bis biasa, ini tentu bisa menghemat cost, satu bus tingkat bisa membawa lebih dari 40 penumpang," kata dia.

Terkait soal medan jalan, rerata rute bus tingkat melalui jalan dengan track lurus dan tak berbelok. "Kalau di Sumatera rute Aceh - Medan itu kan tidak berkelok-kelok begitu parah. Di Jawa juga lebih banyak di jalur pantura dan jalur tengah," kata Lang. Karena itulah kata dia, adanya Tol Trans Jawa akan membuat berimbas menjamurnya bus tingkat di Indonesia.

Meski begitu bukan berarti bus tingkat akan kesulitan menjalani medan terjal jalanan berkelok. Dengan bodi dan rangka lebih jumbo, otomatis cc mesin bus tingkat pun meski dibuat lebih besar. Biasanya mesin yang dipakai berkubikasi bersih 11.967 cc yang menghasilkan tenaga hingga 422 tenaga kuda / 2000 rpm dan torsi sebesar 1100 Nm.

Dalam bermanuver di jalanan berkelok penggunaan 3 axle yang kini tren dipakai bus tingkat sebetulnya mempermudah manuver sebab bis yang memakai chasis 3 axle pasti menggunakan 4 wheel steering mempermudah manuver di area yang sempit.

Lang menuturkan hanya tinggal menunggu waktu bus-bus tingkat ini akan menyerbu jalur-jalur yang sulit. "Setahu saya PO Argo Mas akan buka rute di jalur selatan, dari Jakarta, Cileunyi, Tasik, dan kemudian ke Yogya," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK LEBARAN atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Bisnis
Reporter: Aqwam Fiazmi Hanifan
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti