Menuju konten utama

Ramadhan 2025 Berapa Hari Lagi? Hitung Mundur Kapan Awal Puasa

Ramadhan 2025 berapa hari lagi? Simak hitung mundur kapan awal puasa 1446 H dan cara penentuan awal bulan versi Muhammadiyah, NU, serta pemerintah.

Ramadhan 2025 Berapa Hari Lagi? Hitung Mundur Kapan Awal Puasa
Ilustrasi Ramadhan 2024. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ramadhan selalu jadi bulan yang istimewa dan paling ditunggu-tunggu umat Islam. Lalu, kapan awal Ramadhan dan berapa hari lagi mulai puasa 2025? Simak hitung mundur Ramadhan 2025.

Datangnya bulan Ramadhan umumnya akan maju atau lebih cepat sekitar 10-11 hari setiap tahun. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jumlah hari antara kalender Hijriah yang berdasarkan siklus bulan dengan kalender Masehi yang mengikuti peredaran matahari.

Pada tahun 2024, pemerintah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 1445 H pada 12 Maret 2024. Awal puasa 2025 atau 1446 H kemungkinan akan dimulai pada awal Maret 2025.

Kapan Ramadhan 2025?

Seiring dengan semakin dekatnya penghujung tahun, umat Islam mulai melakukan hitung mundur Ramadhan 2025. Belum lama ini, pemerintah melalui Kementerian Agama telah merilis kalender Hijriah 1446 H/2025 M.

Berdasarkan kalender terbitan Kementerian Agama, perayaan Idul Fitri 1446 H jatuh pada 31 Maret - 1 April 2025. Jadi, awal puasa 1 Ramadhan 1446 H diprediksi bertepatan dengan hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Lantas, Ramadhan 2025 berapa hari lagi? Jika dihitung mulai dari hari Kamis, 21 November 2024, maka puasa Ramadhan tinggal sekitar 99 hari lagi.

Ilustrasi Ramadhan

Ilustrasi Ramadhan. foto/IStoc

Meski demikian, perlu dipahami bahwa prediksi di atas hanya sebatas acuan. Awal puasa Ramadhan di Indonesia bisa berbeda-beda dan bergantung pada keputusan pemerintah maupun organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada di Tanah Air, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Perbedaan penetapan 1 Ramadhan antara Muhammadiyah dan NU memang sudah umum terjadi di Indonesia. Hal ini bisa saja terjadi karena kedua organisasi menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan.

Awal Puasa Ramadhan 2025 Versi Muhammadiyah

Muhammadiyah diketahui menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, bulan baru akan dimulai pada hari ke-29 bulan berjalan saat matahari terbenam.

Selain itu, harus memenuhi tiga syarat berikut:

  • Telah terjadi ijtimak
  • Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam
  • Pada saat matahari terbenam, piringan atas bulan masih di atas ufuk.
Apabila salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka bulan berjalan akan digenapkan menjadi 30 hari dan bulan baru dimulai pada esok lusanya.

Melalui metode ini, Muhammadiyah pun menentukan awal bulan baru dari jauh-jauh hari, termasuk kapan Ramadhan 2025.

Berdasarkan kalender Hijriah Global Tunggal 1446 H yang diterbitkan oleh Muhammadiyah, awal puasa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sedangkan Hari Raya Idul Fitri 1446 H bertepatan dengan Minggu, 30 Maret 2025.

ilustrasi foto ramadhan 2024

ilustrasi foto ramadhan 2024. FOTO/iStockphoto

Awal Puasa Ramadhan 2025 Versi Nahdlatul Ulama (NU) dan Pemerintah

Beda dengan Muhammadiyah, versi Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal dalam penentuan awal bulan baru.

Metode ini dilakukan melalui pengamatan bulan secara langsung. Kemunculan hilal yang dimaksud adalah kemunculan bulan sabit muda di langit.

Dengan demikian, awal puasa Ramadhan 2025 versi NU belum bisa diketahui saat ini. Pengamatan hilal baru akan dilakukan pada akhir bulan Sya’ban setelah matahari terbenam.

Lalu, bagaimana dengan pemerintah? Pemerintah melalui Kementerian Agama akan mengikuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.2 tahun 2004.

Fatwa berisi pernyataan bahwa penetapan awal Ramadhan maupun Syawal dapat dilakukan dengan metode rukyah dan hisab hingga berlaku secara nasional.

Jika merujuk tahun-tahun sebelumnya, pihak pemerintah juga akan melaksanakan rukyatul hilal, seperti yang dilakukan ormas NU dalam menentukan awal puasa.

Penetapan 1 Ramadhan 1446 H kemudian baru dilakukan melalui sidang isbat di akhir bulan Sya’ban atau jelang memasuki Ramadhan.

Baca juga artikel terkait TRENDING TOPIC atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani