Menuju konten utama

Raihaanun Menang Artis Terbaik FFI 2019 Lewat Film 27 Steps of May

Raihaanun lewat film 27 Steps of May menang kategori Artis Terbaik FFI 2019

Raihaanun Menang Artis Terbaik FFI 2019 Lewat Film 27 Steps of May
Aktris Raihaanun menyampaikan sambutan seusai menerima piala Pemeran Utama Wanita Terbaik pada Malam Penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2019 di Jakarta, Minggu (8/12/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Artis Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2019 dimenangkan oleh Raihaanun lewat film 27 Steps of May. Ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman Indonesia ini mengumumkan daftar pemenang lengkap pada Minggu (9/12/2019) di Studio Metro TV, Jakarta.

Sebanyak 21 piala dari acara puncak perfilman Indonesia telah dibagikan, begitu juga penghargaan Lifetime Achievement.

Dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Raihaanun mengalahkan Nirina Zubir, Sha Ine Febriyanti, Sissy Prescillia, dan Zara JKT48.

27 Steps of May bercerita tentang May (Raihaanun) yang diperkosa oleh sekelompok pria tak dikenal saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Delapan tahun setelah kejadian May masih dilanda trauma berat hingga tak mau keluar kamar apalagi keluar rumah.

Sehari-hari May membuat boneka dengan dibantu Bapak (Lukman Sardi). Penjualan boneka bisa dipakai untuk makan sehari-hari. Bapak yang memasak, tapi May hanya mau menu tanpa bumbu macam-macam. Di luar itu semua May mampu mengurus dirinya sendiri tanpa sekalipun keluar dari kamar.

Komunikasi keduanya terputus karena May tak pernah mengucap sepatah kata pun sejak kejadian pemerkosaan. Bapak merasa amat bersalah karena gagal melindungi anak semata wayangnya. Ia kemudian melampiaskan frustasi dengan melakoni tinju amatir hingga tarung bebas ilegal.

Penulis naskah Rayya Makarim mengungkapkan ide awalnya berasal dari peristiwa pemerkosaan massal pada Mei 1998 atau tak lama setelah Orde Baru lengser. Tapi, setelah diskusi panjang, ia dan sutradara Ravi Bharwani bersepakat untuk tidak membuat film yang politis.

“Kita ambil temanya, kita bungkus dalam bentuk yang lebih personal, tentang hubungan antara si bapak dan si anak. Ada evolusi dalam cerita, langkah-langkah seseorang yang punya trauma pemerkosaan. Bagi yang pernah punya trauma, pernah terasa terisolir, karakter May mencoba keluar dari itu.”

90 persen adegan yang dibawakan May tidak menggunakan dialog verbal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Raihaanun. Aktris pasangan sineas Teddy Soeriaatmadja ini mengaku terbantu karena dipasangkan dengan Lukman Sardi yang ia sebut sebagai “lawan main yang luar biasa.”

Lukman memuji balik Raihannun. Ia menyebut sang aktris sebagai blessing karena mampu “menerjemahkan karakternya dengan baik”.

“Ini soal aksi dan reaksi, antara saya dan Raihannun. Ini team work yang baik. Kru-nya juga, sangat support, sesuatu yang jarang terjadi di film Indonesia,” katanya.

Baca juga artikel terkait FESTIVAL FILM INDONESIA 2019 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Film
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH