tirto.id - Sorot kamera mengarah ke pepohonan besar di Hutan Aokigahara. Seorang pria yang dikenal sebagai Youtuber gim, Qory Gore bersama beberapa temannya iseng, melakukan permainan petak umpet.
“No dead bodies, no fun,” katanya sambil terus melanjutkan aksinya dalam kamera.
Qory mengunggah konten jelajah Hutan Mati itu pada awal bulan lalu. Bisa ditebak, tak perlu menunggu lama untuk viral, konten media sosialnya langsung banjir hujatan. Qory kini dikenal sebagai penerus jejak Logan Paul.
Paul, pada bulan yang sama tahun lalu juga pernah mengunggah materi tak pantas mengenai Hutan Aokigahara. Youtuber asal Amerika Serikat itu sengaja menyorot mayat-mayat yang menggantung di pohon. Akibatnya, selain dikecam, konten unggahannya harus dihapus dari Youtube, begitu pula yang terjadi pada Qory.
Bedanya, jika Paul kemudian meminta maaf atas tindakannya, Qory justru terang-terangan menyebut tindakannya dilakukan secara sengaja. Karena perekaman tersebut telah mendapat izin dari otoritas setempat. Meski mengucap maaf, tapi Qory melakukan pembelaan dengan alasan karakternya yang selama ini dikenal blak-blakan.
“Karakter gue tengil, ngeselin, tidak respect lingkungan, [tapi] kalau lu lihat awal karier gue, gue selalu ngomong realitas dan [bersikap] real,” kata Qory memberi klarifikasi.
Kelakuan Qory yang menduplikasi Paul diduga karena melihat karier Paul yang malah makin moncer selepas kasus Aokigahara. Bisnisnya meluas tak hanya bergantung dari Youtube semata.
Forbes memperkirakan pada 2017, hanya seperempat $3,25 juta dari total penghasilan Paul sekitar $12,5 juta yang berasal dari iklan YouTube. Ia mendapat banyak penghasilan sebagai aktor dan ikon dari penawaran merek dan merchandise seperti HBO, Hanes, Bic, Dunkin 'Donuts, Nike, Verizon dan Pepsi.
“Paul menarik sekitar $150 ribu per unggahan Facebook dan $ 80 ribu per unggahan Instagram. Pendapatan ini menambah pemasukan jutaan dolar setiap tahun,” tulis Forbes.
Ia bahkan membuat merek fesyen berlabel Maverick yang menyumbang jutaan dollar per bulan. Paul, memegang rekor laba bersih paling tinggi dari penjualan kaos sebesar $55 dan ransel $100 per buah dari kebanyakan bintang YouTube lain.
“Hal-hal [terkait] internet jelas bukan masa depan saya,” kata Paul kepada Forbes, mengacu pada aktivitasnya sebagai Youtuber yang kini, bisa jadi hanya menjadi sampingan.
Kematian di Aokigahara
“Quietly think once more about your parents, siblings or children.”
“Please don't suffer alone, and first reach out.”
Kalimat-kalimat tersebut dicetak besar-besar dalam papan pengumuman berwarna hitam, bertinta putih, dengan bahasa Jepang. Mereka dipasang di pintu masuk dan jalan-jalan kecil menuju kesunyian Aokigahara dengan maksud mempersuasi orang agar mengurungkan niatnya melakukan bunuh diri.
Aokigahara merupakan hutan yang terletak di kaki Gunung Fuji. Hutan ini hampir tidak memiliki satwa liar, sangat tenang, dan punya sisi mengerikan karena menjadi tempat bunuh diri nomor satu di Jepang. Sejak abad ke-19, banyak orang Jepang datang ke sana membawa kerabatnya yang telah uzur dan meninggalkan mereka di tempat yang terletak kurang dari 100 mil sebelah barat Tokyo itu.
“Praktik itu disebut ubasete,” tulis laman Aokigahara Forest.
Orang-orang Jepang itu terpaksa membawa kerabatnya karena dijerat kemiskinan dan tak memiliki biaya untuk memelihara mereka. Selain itu, Jepang juga dikenal dengan praktik bunuh diri terhormat oleh para samurai atau pejuang, yang dinamakan ‘seppuku’ atau biasa dikenal dengan ‘harakiri’, ritual merobek perut dan mengeluarkan usus guna memulihkan nama baik setelah kegagalan tugas.
Hutan Aokigahara populer setelah pada tahun 1960 Seichō Matsumoto menerbitkan novel berjudul Tower of Waves. Novel tersebut menceritakan kisah sepasang kekasih yang bunuh diri di hutan Aokigahara. Penerbitan buku The Complete Manual of Suicide pada 1993 oleh Wataru Tsurumi juga ikut menambah gambaran Aokigahara sebagai tempat sempurna untuk melakukan bunuh diri.
Dari laman yang sama disebutkan jumlah korban yang dikonfirmasi bunuh diri di tempat ini mencapai 105 orang. Naik drastis dibanding tahun sebelumnya, sebanyak 78 orang. Laki-laki menjadi kelompok yang jamak bunuh diri di tempat ini, dengan rentang usia antara 40 sampai 50 tahun.
“Angka bunuh diri untuk pria 35,8 per 100 ribu populasi sementara perempuan 13,7 per 100 ribu populasi,” ungkap data dari WHO.
=======
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Editor: Maulida Sri Handayani