Sejak merdeka pada 1991, nama Makedonia sebagai sebuah negara terus dipermasalahkan oleh Yunani, yang mengklaim mewarisi sejarah dan budaya Makedonia kuno.
Setelah puluhan tahun hidup dengan regulasi aborsi yang diskriminatif, perempuan Irlandia merayakan kemenangannya lewat referendum. Mereka membungkam kelompok konservatif Gereja Katolik.
Kebijakan penyeragaman identitas ala Philip V juga Fransisco Franco membuat gerakan-gerakan separatis terus bergejolak di Spanyol, mulai dari Basque hingga Catalunya.
Juru bicara pemerintah daerah Catalan, mengatakan bahwa 90% dari 2,26 juta warga Catalunya yang melakukan pemungutan suara, memilih “Ya” dan mederka dari negara Spanyol.
Kementerian Kesehatan Catalan menyebutkan, setidaknya 844 orang terluka yang membutuhkan perawatan medis akibat aksi kekerasan polisi Spanyol dalam referendum Catalunya.