Menuju konten utama

Perancis Menolak Akui Kemerdekaan Catalunya

Pemerintah Perancis tidak akan memberikan pengakuan kepada Catalunya meskipun wilayah otonomi Spanyol tersebut secara sepihak menyatakan kemerdekaan.

Perancis Menolak Akui Kemerdekaan Catalunya
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Spanyol dan berteriak di depan balai kota dalam sebuah demonstrasi mendukung persatuan Spanyol, Sabtu (30/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

tirto.id - Perancis menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan pengakuan kepada Catalunya apabila wilayah otonomi Spanyol tersebut secara terpisah menyatakan kemerdekaan.

“Jika nanti ada pernyataan kemerdekaan, maka itu adalah sepihak dan tidak akan diakui,” ujar Menteri Urusan Eropa Nathalie Loiseau saat menyampaikan pernyataan di stasiun televisi Cnews, sebagaimana dikutip Antara, Senin (9/10/2017).

Catalunya yang diketahui mempunyai bahasa serta budaya sendiri dan dipimpin oleh pemerintahan otonomi pro-kemerdekaan, menyelenggarakan referendum pada Minggu (1/10//2017) namun ditanggapi oleh pemerintahan Spanyol sebagai tindakan yang ilegal.

“Catalunya tidak bisa ditentukan hanya melalui pemungutan suara oleh gerakan kemerdekaan hanya seminggu lalu,” kata menteri junior Perancis itu.

“Krisis ini harus diselesaikan melalui dialog oleh seluruh tingkat politik Spanyol,” katanya menambahkan.

Ia menilai, memberikan keputusan secara tergesa-gesa terkait pengakuan kemerdekaan sepihak itu akan membuat Perancis lari dari tanggung jawab.

"Jika kemerdekaan diakui dan bukan merupakan hal yang sedang dibahas, maka konsekuensi pertama adalah [Catalunya] secara otomatis meninggalkan Uni Eropa," katanya menambahkan.

Pemerintah Catalan menyebutkan, sebanyak 90 persen peserta referendum memilih untuk merdeka, sedangkan 7,8 persen menolak, dan hampir 2 persen surat suara dibiarkan kosong.

Hal tersebut berpeluang untuk memberikan kesempatan bagi deklarasi kemerdekaan sepihak di Catalunya.

Seminggu setelah diselenggarakan referendum, pada Sabtu (7/10/2017) puluhan ribu orang berkumpul di Plaza Madrid, Madrid untuk mendukung Spanyol bersatu. Di puluhan kota, termasuk Barcelona, orang-orang bergabung dengan “demonstran putih” menuntut untuk dialog sambil membawa poster yang bertuliskan Hablemos/Parlem yang artinya “Ayo Bicara.”

Dalam sebuah wawancara dengan El País pada Minggu, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, bersikeras bahwa dia akan menghentikan pemerintah Catalan yang menyatakan kemerdekaannya dalam beberapa hari mendatang. Ia bahkan memperingatkan bahwa pihak berwenang Spanyol akan menguasai wilayah tersebut dari Madrid jika diperlukan.

Rajoy mengatakan ribuan polisi sipil dan polisi nasional yang ditempatkan di Catalunya akan tetap di sana "sampai keadaan kembali normal". Ia juga menyerukan secara berulang-ulang agar pemerintah daerah menjatuhkan tuntutan kemerdekaannya.

"Kami akan menghentikan kemerdekaan terjadi," kata Rajoy kepada surat kabar tersebut. "Bisa saya katakan dengan jujur bahwa itu tidak akan terjadi. Bergantung pada bagaimana segala sesuatu berkembang, kami jelas akan mengambil keputusan yang diizinkan undang-undang tersebut.

"Saya ingin membuat satu hal yang benar-benar jelas: selama ancaman deklarasi kemerdekaan tetap berada di cakrawala politik, akan sangat sulit bagi pemerintah untuk tidak mengambil langkah," tegasnya.

Baca juga artikel terkait REFERENDUM CATALUNYA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari