tirto.id - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menghukum PSSI dengan denda 60.000 dolar AS, setara sekitar Rp780 juta, gara-gara ada penonton yang laga semifinal dan final Piala Presiden 2017 yang menyalakan cerawat atau kembang api (flare).
Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI, Hanif Thamrin mengeluhkan denda itu terlalu berat bagi PSSI. Akibatnya organisasi sepak bola nasional Indonesia itu terpaksa mencicil pembayaran denda itu.
"Sebenarnya AFC meminta harus dibayar dalam waktu tiga bulan. Namun karena dendanya terlalu mahal, kami memohon agar bisa dilunasi dalam dua tahun dengan pembayaran setiap empat bulan," ujar Hanif di Jakarta pada Jumat (16/3/2017) seperti dikutip Antara.
Selain itu, menurut Hanif, PSSI mendapatkan peringatan keras dari AFC karena insiden penyalaan flare saat pertandingan pada 11 Maret dan 12 Maret 2017 itu.
Menurut Hanif, AFC mengancam akan menaikkan jumlah denda bila insiden itu terulang lagi. "Denda bisa mencapai 120.000 dolar AS.”
Ancaman lebih berat lainnya ialah AFC akan menghukum timnas Indonesia bertanding tanpa penonton.
“Selain itu AFC juga mengingatkan PSSI bahwa Indonesia masih memiliki utang hukuman akibat kesalahan sebelum Indonesia menerima sanksi FIFA. Jadi, hukuman lanjutan dalam bentuk apapun akan semakin memperberat Indonesia," kata Hanif.
Saat partai semifinal dan final Piala Presiden 2017 berlangsung sejumlah penonton memang menyalakan flare usai pertandingan. Mereka baru menghentikan ulahnya setelah beberapa kali diingatkan pihak panitia penyelenggara melalui pengeras suara.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom