Menuju konten utama

Proyek Pipa CISEM Tahap II Dilanjutkan pada 2024, Telan Rp3,3 T

Pembangunan Cisem tahap II diperkirakan menelan biaya sekitar Rp3,3 triliun akan dimulai proses lelang pada 2023.

Proyek Pipa CISEM Tahap II Dilanjutkan pada 2024, Telan Rp3,3 T
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) bersama Dirut PGN Gigih Prakoso (kedua kiri) dan Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafiyah Muhammad Idris Hamid (kanan) meninjau penggunaan gas bumi di dapur pondok pesantren tersebut usai diresmikan di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (8/1/2019). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Pemerintah akan melanjutkan pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) ke tahap II ruas Batang- Kandang Haur Timur pada 2024. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan rencana tersebut dilakukan setelah tahap I ruas Semarang-Batang rampung seluruhnya.

"Kalau sudah selesai tahap I ini, kita sambung ke tahap II," katanya dikutip dari Antara, Jumat (9/6/2023).

Lebih lanjut, dia mengakui anggaran untuk pembangunan pipa Cisem tahap II sedang dalam penyelesaian. Nantinya proyek tersebut masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan skema tahun jamak atau multi-years contract periode 2024-2025. Sementara itu, dia menjelaskan pembangunan Cisem tahap II diperkirakan menelan biaya sekitar Rp3,3 triliun akan dimulai proses lelang pada 2023.

Pipa Cisem tahap II akan mencakup 240 kilometer atau empat kali lipat dibandingkan dengan tahap I. Kemudian, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menambahkan, pembangunan pipa Cisem tahap II ruas Batang sampai Kandang Haur Timur dilakukan untuk menyambung pipa eksisting dari lokasi tersebut sampai ke Lampung dan sekitarnya.

Dia mengklaim akan ada potensi kebutuhan gas dari pipa Cisem tahap II antara lain industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes, dan Pemalang dengan volume 5,8-12 MMSCFD. Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan di Indramayu, Jabar, dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD.

Kebutuhan lainnya yaitu pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD. Kemudian, lanjut Tutuka, setelah pembangunan pipa Cisem tahap I dan II selesai, pemerintah berencana untuk membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km. Tahap kelayakan studi direncanakan berlangsung pada 2023.

"Nanti jika ruas Dumai-Sei Mangke selesai, maka akan terhubung pipa dari Arun hingga ke Jawa Timur," ungkapnya.

Dia yakin dengan pipa yang terintegrasi tersebut, memungkinkan gas dari WK Andaman antara 5-10 tahun bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari WK Agung I dan II juga bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat.

Baca juga artikel terkait GAS BUMI

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin