Menuju konten utama

Presiden Ukraina Tuai Kecaman Akibat Panama Papers

Para anggota Rada (sebutan untuk parlemen Ukraina) mulai bereaksi keras atas munculnya nama Presiden Petro Poroshenko di dalam bocoran dokumen dari sebuah perusahaan hukum di Panama pada minggu lalu, yang lazim disebut “Panama Papers”.

Presiden Ukraina Tuai Kecaman Akibat Panama Papers
Petro Poroshenko. Antarafoto/Reuters/Valentyn Ogirenko

tirto.id - Para anggota Rada (sebutan untuk parlemen Ukraina) mulai bereaksi keras atas munculnya nama Presiden Petro Poroshenko di dalam bocoran dokumen dari sebuah perusahaan hukum di Panama pada minggu lalu, yang lazim disebut “Panama Papers”. Dalam dokumen tersebut, Poroshenko terindikasi menggunakan sebuah perusahaan “offshore” untuk menghindari pajak.

Konsorsium Internasional Wartawan Investigatif (ICIJ) selaku pihak yang menyebarkan dokumen-dokumen “Panama Papers” melansir aktivitas Poroshenko dalam mendirikan sebuah perusahaan “offshore” untuk memindahkan bisnis pembuatan gula-gula, Roshen, ke British Virgin Islands, Inggris pada Agustus 2014 di tengah-tengah puncak pertempuran antara Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia.

Informasi tersebut segera memicu tanggapan dari tokoh-tokoh politik di Ukraina, baik dari pihak oposisi maupun pihak Poroshenko sendiri.

"Inilah puncak sinisme untuk membuka perusahaan-perusahaan offshore pada saat ratusan prajurit kita sedang sekarat," kata Oleh Lyashko, pemimpin Partai Radikal yang populis, di Facebook. Ia turut mengimbau diadakannya investigasi yang dapat mengarah kepada pemakzulan Poroshenko.

"Saya pikir hal itu akan berdampak atas kepercayaan kepada Poroshensko yang terus menurun," kata Serhiy Leshchenko, seeorang anggota parlemen dari faksi Poroshensko, kepada kantor berita Reuters dan dikutip dari kantor berita Antara, Selasa, (5/4/2016).

Leshchenko dan seorang anggota parlemen reformis, Mustafa Nayyem, menyarankan agar parlemen Ukraina segera menjalankan investigasi khusus atas tuduhan-tuduhan tersebut. Berdasarkan perundang-undangan Ukraina, hanya parlemen dapat mengajukan investigasi presiden yang sedang berkuasa.

"Satu-satunya jalan keluar dari situasi ini ialah dengan membuka skandal ini secara transparan dan lengkap," kata Nayyem di Facebook.

Poroshenko belum mengeluarkan tanggapan atas isi “Panama Papers” ke publik. Kantornya mengatakan sebuah firma hukum yang mewakili perusahaan-perusahaan yang disebut dalam dokumen tersebut akan membuat sebuah pernyataan pada Senin, (4/4/2016) malam.

Seorang pejabat senior di kantor Penuntut Umum mengatakan dokumen-dokumen yang dibocorkan tersebut tidak menunjukkan Poroshensko terlibat kejahatan.

ICIJ dalam lamannya mempublikasikan tanggapan dari seorang juru bicara Poroshenko yang tak disebutkan namanya. Jubir tersebut mengatakan perusahaan itu, Prime Asset Partners Limited, tempat Poroshenko jadi pemegang saham tunggalnya, merupakan bagian dari sebuah korporat yang merestrukturasi perusahaan Roshen guna membantu menjual grup tersebut sesuai dengan praktek-praktek pasar yang berlaku.

Negara Ukraina saat ini tengah berada di dalam situasi yang genting, dengan kondisi politik internal yang penuh dengan pertentangan, ancaman kelompok separatis yang didukung oleh Rusia, perekonomian yang lesu, hingga maraknya korupsi.

Lembaga moneter global IMF, Amerika Serikat dan Uni Eropa bahkan menjadi frustrasi dengan performa Ukraina dalam mengatasi korupsi, sehingga IMF telah mengancam akan menghentikan bantuan sampai situasi membaik. (ANT/REU)

Baca juga artikel terkait PANAMA PAPERS atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra