tirto.id - Presiden Cina Xi Jinping memberi selamat atas terpilihnya pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sebagai ketua Partai Buruh Korea (WPK). Ucapan selamat Xi disampaikan di tengah-tengah ketidaksetujuan negeri Tirai Bambu ini atas program nuklir Korea Utara yang kian agresif.
"Saya berharap semoga rakyat Korea (Utara) mendapatkan keberhasilan baru dalam melaksanakan tujuan sosialisme di bawah kepemimpinan WPK dengan ketuanya, Kim Jong-un," kata Presiden Cina Xi Jinping kepada Kim dalam sebuah pesan, tulis kantor berita Korut, KCNA, Selasa, (10/05/2016).
Kongres Partai Buruh Korea resmi ditutup pada Senin, (09/05/2016) lalu. Kongres ini adalah yang pertama kalinya digelar selama 36 tahun terakhir.
"Kami akan melakukan upaya bersama DPRK untuk membawa kebahagiaan bagi kedua negara dan rakyat kita serta berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan di wilayah ini dengan mengembangkan secara terus menerus persahabatan dan kerja sama Cina-DPRK." DPRK atau Republik Demokratik Rakyat Korea adalah nama resmi untuk menyebut Korea Utara.
Xi menyatakan, seperti dikutip kantor berita Xinhua, hubungan persahabatan kedua negara "dihasilkan secara pribadi dan dengan hati-hati dijaga oleh para pemimpin kedua negara pada generasi sebelumnya”.
"Tradisi persahabatan merupakan harta kekayaan bagi kedua pihak," imbuh Xi. Xi Jinping sama sekali tidak menyinggung masalah nuklir Korea Utara dalam rilis resminya tersebut.
Korut kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah menegaskan bahwa mereka akan memperkuat kemampuan persenjataan nuklirnya dengan alasan pertahanan. Langkah tersebut diartikan oleh banyak pihak sebagai pembangkangan terhadap resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa.
Cina, yang merupakan sekutu terdekat serta mitra dagang utama Korut, pada Maret mendukung sanksi-sanksi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB, menyusul uji coba nuklir yang dilakukan Korut untuk keempat kalinya pada Januari. Hal ini menunjukkan posisi Cina yang mulai gerah akibat agresivitas program nuklir Korut yang mengganggu stabilitas keamanan internasional.
Kim Jong-un (33 tahun), keturunan ketiga dari pemimpin absolut Korea Utara, menegaskan dominasinya terhadap negara itu setelah menambah jabatannya sebagai ketua partai. Sebelumnya, Kim menyandang gelar Pemimpin Tertinggi Tentara Rakyat Korea dan Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Korea.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra