Menuju konten utama

Presiden Ancam Beri Surat Utang Bagi Daerah yang Timbun Dana

Presiden Jokowi mengancam daerah-daerah yang masih terus menimbun dana di bank dengan cara menerbitkan surat utang.

Presiden Ancam Beri Surat Utang Bagi Daerah yang Timbun Dana
Presiden Jokowi. Antara foto/Widodo s. Jusuf.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ancaman kepada daerah-daerah yang masih terus menimbun dana di bank dengan jumlah dana yang besar. Ancaman tersebut dilakukan dengan cara menerbitkan surat utang.

"Kalau simpanan masih seperti ini (besar), beberapa kabupaten kota sudah kita terbitkan surat utang. Kalau masih gede seperti ini ya surat utang akan tambah banyak," kata Presiden saat membuka acara Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Presiden menegaskan, guna menghadapi kondisi global yang tidak menentu, Indonesia harus mulai menerapkan manajemen yang ketat.

Presiden berharap pemerintah daerah untuk segera membelanjakan anggaran (APBD) seawal mungkin sehingga dapat mendongkrak perekonomiannya.

"Seawal mungkin setiap tahunnya. Kalau bisa Januari segera dikeluarkan, karena uang akan beredar dan menambah pertumbuhan ekonomi di kota, kabupaten, provinsi," katanya.

Presiden mengungkapkan pada Mei 2016 uang di APBD kabupaten/kota dan provinsi masih Rp246 triliun dan pada Juni turun Rp214 triliun.

"Ini masih besar. Hati-hati bapak ibu (kepala daerah). Ini keterlambatan realisasi, pelaksanaan seperti ini jangan diteruskan. Stop, harus segera dikeluarkan," kata Presiden.

Jokowi mengingatkan jika uang masih disimpan di bank-bank daerah maupun nasional, maka tidak ada uang yang beredar di daerah.

"Apalagi daerah yang tidak punya kekuatan di sektor swasta, akan lebih berat lagi. Sehingga penting segera keluarkan, segera lelang, jangan dtunda," katanya.

Presiden Joko Widodo telah mengungkap 10 terbesar daerah-daerah yang menyimpan dananya di bank.

"Ini 10 terbesar provinsi yang menyimpan dananya di bank. Kita mulai buka-bukaan," kata Presiden.

Jokowi menyebut Provinsi DKI Jakarta masih menampung dananya di bank terbesar.

"Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta), duitnya emang gede tapi nyimpennya juga gede. Masih ada Rp13,9 triliun," ungkap Presiden.

Selanjutnya Jawa Barat kedua Rp8,034 triliun, Jawa Timur Rp3,9 triliun, Riau Rp2,86 triliun, Papua Rp2,59 triliun, Jawa Tengsh Rp2,46 triliun, Kalimantan Timur Rp1,57 triliun, Banten Rp1,52 triliun, Bali Rp1,4 triliun, Aceh Rp1,4 triliun.

Sedangkan untuk tingkat kabupaten, Jokowi menyebut Kabupaten Bogor menyimpan dana Rp1,9 triliun, Kabupaten Badung Rp1,6 triliun Kabupaten Bandung Rp1,6 triliun, Kabupaten Bekasi Rp1,5 triliun, Kabupaten Tanah Laut Rp1,3 triliun, Kabupaten Kediri Rp1,39 triliun, Kabupaten Berau Rp1,37 triliun, Kabupaten Nias Rp1,31 triliun.

Untuk tingkat Kota Medan Rp2,27 triliun, Kota Surabaya Rp1,85 triliun, Kota Tangerang Rp1,36 triliun, Kota Cimahi Rp1,52 triliun, Kota Depok Rp1,31 triliun, Kota Magelang Rp1,1 triliun, Tangerang Selatan Rp1,03 triliun, Kota Serang Rp948 miliar dan Kota Mojokerto 917 miliar.

"Ini harus segera dikeluarkan. Tolong ini segera dikeluarkan agar segera beredar di masyasrakat," katanya.

Namun Presiden mengingatkan pengeluaran harus mengikuti prosedur.

"Ikuti prosedur jangan main keluarkan saja," kata Presiden Jokowi.

Baca juga artikel terkait APBN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto