tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (4/9/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.872 sampai dengan 7.236.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan, rilis data inflasi menunjukkan masih berada dalam rentang stabil, dimana kondisi perekonomian juga masih berjalan dengan baik serta cenderung kembali ke arah normal pasca pandemi. Kondisi itu memberikan sentimen positif IHSG ke depan.
"Hal ini tentunya dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan para emiten dalam pasar modal Indonesia sehingga dapat turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG Dalam rentang jangka panjang," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- BBNI
- BBCA
- BBRI
- TLKM
- GGRM
- UNVR
- HMSP
- ASRI
- PWON
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan WIIM Wismilak Internasional Makmur Tbk dengan target price 890 - 920, entry level 800 - 820, dan stop loss 785.
"Mengalami koreksi namun masih bertahan diatas level support," imbuhnya.
Selain WIIM, Dennies juga rekomendasikan saham milik MEDC Medco Energy Indonesia Tbk. Menurutnya MEDC masih menarik dicermati dengan target price 630 – 650, entry level 590 – 610, dan stop loss 575.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi penguatan," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang