tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menganggap wajar dukungan yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.
Menurut Pramono, dia mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta 2024 berdasarkan arahan dari Megawati selaku pucuk pimpinan parpol berlambang banteng itu.
"Bagaimanapun, kan saya memang dipilih oleh Bu Mega, oleh PDI Perjuangan. Tadi, memang ada acara Taruna Merah Putih, kebetulan ada pasar murah dan sebagainya, saya diudang, saya hadir," tutur Pramono di agenda deklarasi Pendekar Bershalawat di Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Hari ini, Pramono mengaku tak cuma mendapatkan dukungan dari Megawati. Dia juga mendapatkan dukungan dari Taruna Merah Putih yang merupakan sayap PDIP dan komunitas Pendekar Bershalawat.
Eks Menteri Sekretaris Kabinet ini pun bersyukur mendapatkan dukungan dari elemen-elemen masyarakat tersebut. Semua dukungan itu disebut Pramono memberinya energi tambahan usai mengikuti debat Pilkada Jakarta 2024 yang kedua pada Minggu (27/10/2024).
"Dengan demikian, saya merasa sungguh mendapatkan kohormatan dan hari ini kalau dilihat dari yang hadir dan juga semangatnya luar biasa," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menilai dukungan Megawati untuk Pramono sebagai bentuk perjuangan parpol mengampanyekan Pramono dan Rano Karno.
Puan meminta agar Pramono-Rano tetap turun ke jalan untuk berkampanye. Pramono-Rano juga diminta berbenah diri menghadapi survei elektabilitas paslon Pilkada Jakarta selanjutnya.
"Survei itu salah satu catatan dan tantangan bagaimana kemudian bisa menjajaki untuk memacu semangat di masyarakat. Yang penting bertemu masyarakat," sebut Puan di agenda Taruna Merah Putih di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin.
Sebelumnya, Megawati mengutarakan dukungannya kepada Pramono-Rano sekaligus sebagai bentuk pembelaannya atas hasil lembaga survei terkait elektabilitas paslon Pilkada Jakarta yang berbeda. Katanya, hasil survei dapat dibeli oleh oknum.
Menurut Megawati, survei hanyalah statistika yang diolah berdasarkan pernyataan warga yang disurvei pihak lembaga survei. Statistika disebut berbeda dengan matematika yang melambangkan kebenaran.
"Saya ini tahu statistik, tahu bahwa survei itu bisa dibeli," tutur Megawati saat menghadiri kegiatan Taruna Merah Putih.
Untuk diketahui, hasil survei elektabilitas paslon Pilkada Jakarta baru-baru ini menunjukkan hasil yang berbeda antara Paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, dan Paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tingkat elektabilitas RK-Suswono mencapai 37,4 persen, sedangkan Pramono-Rano 41,6 persen.
Sementara itu, survei Poltracking menunjukkan tingkat elektabilitas Pramono-Rano justru sebesar 36,4 persen, sementara Ridwan Kamil-Suswono 51,6 persen.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi