tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengatakan bahwa survei tentang elektabilitas pasangan calon kepala daerah pada Pilkada DKI Jakarta 2024 dapat dibeli.
Menurutnya, survei hanyalah statistika yang diolah berdasarkan pernyataan warga yang disurvei pihak lembaga survei. Statistika, kata dia, berbeda dengan matematika yang melambangkan kebenaran.
"Saya ini tahu [hasil survei] statistik, tahu bahwa survei itu bisa dibeli. Bohong apa tidak? Bohong apa tidak?" ujarnya sembari bertanya kepada kader PDIP yang menghadiri kegiatan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
"Kau bilang [hasil survei] bohong. Tahu enggak statistik? Beda lho [survei] sama matematika. Boleh nanya, untuk mencari hasil survei itu dari mana? Statistik," lanjut Megawati.
Presiden ke-5 RI itu mengatakan lembaga survei tak seharusnya menyurvei warga melalui telepon. Menurut dia, survei seharusnya dilakukan secara langsung.
Megawati juga turut menyoroti hasil survei dengan responden yang dinilai sedikit. Menurutnya, responden survei seharusnya berjumlah tinggi.
"Sebenarnya [survei] tidak boleh by phone. Jadi saya tahu. Yang namanya responden kok cuma segini? By phone lagi. Siapa yang suka main survei? Angkat tangan dong, fair," ujarnya.
Hasil survei elektabilitas paslon Pilkada DKI 2024 baru-baru ini menunjukkan hasil yang berbeda antara Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, dan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Versi Lembaga Sistem Indonesia (LSI), hasil survei RK-Suswono mencapai 37,4 persen, sedangkan Pramono-Rano 41,6 persen.
Sementara versi Poltracking Indonesia, hasil survei elektabilitas Pramono-Rano justru sebesar 36,4 persen, sementara Ridwan Kamil-Suswono 51,6 persen.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi