Menuju konten utama

Prabowo Minta Indonesia Contoh Tiongkok dan Salahkan Presiden Sebelum Jokowi

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meyakini tak ada strategi deindustrilisasi yang dijalankan pemerintahan Jokowi. Menurutnya Jokowi tak ada niat bagus untuk mengembangkan Indonesia selama 4,5 tahun kepemimpinannya.

Prabowo Minta Indonesia Contoh Tiongkok dan Salahkan Presiden Sebelum Jokowi
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

tirto.id - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meyakini tak ada strategi deindustrilisasi yang dijalankan pemerintahan Jokowi. Menurutnya Jokowi tak ada niat bagus untuk mengembangkan Indonesia selama 4,5 tahun kepemimpinannya.

"Pak Jokowi sudah berkuasa 4,5 tahun kenapa mengizinkan impor, petani hancur. Kenapa bukan industri tapi difokuskan infrastrkutur?" tanya Prabowo dalam sesi kedua debat kelima.

Namun, Jokowi menegaskan pengelolaan ekonomi mikro dan makro berbeda, perlu ada prioritas. Argumen itu membuat Prabowo tak lagi fokus menyalahkan Jokowi. Baginya, kesalahan ini sudah lama terjadi, sejak Indonesia dipimpin presiden-presiden sebelum Jokowi.

"Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak. Kita semua harus bertanggung jawab," ujarnya. Selain itu, Prabowo menegaskan Indonesia bisa menyontoh Republik Rakyat Tiongkok yang bangkit dari keterpurukan.

Debat kali ini digelar sebelum empat hari menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Pilpres diikuti dua pasangan calon: Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan Pileg 2019 bakal diikuti sebanyak 20 partai plus 4 partai lokal Aceh. Partai-partai itu bertempur memperebutkan 575 kursi DPR, 2.207 kursi DPRD Provinsi, dan 17.610 kursi DPRD Kabupaten/Kota.

Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD dilaksanakan serentak dengan Pemilu Presiden. Hari pencoblosan berlangsung pada Rabu 17 April 2019, empat hari lagi.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mufti Sholih

Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih