Menuju konten utama

Prabowo Minta Beasiswa LPDP Prioritas untuk Fakultas Kedokteran

Prabowo mengatakan negara-negara maju banyak mengambil tenaga dokter dari negara berkembang.

Prabowo Minta Beasiswa LPDP Prioritas untuk Fakultas Kedokteran
Presiden Prabowo Subianto saat Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025, Jakarta, 1 Oktober 2025. youtube/Setpres

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto, menginstruksikan agar memprioritaskan jurusan dalam pemberian beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Hal itu disampaikannya dalam rapat terbatas (Ratas) dengan menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, sore ini.

Prabowo mengungkapkan LPDP sebaiknya diprioritaskan fakultas kedokteran. Sebab, masih banyaknya kebutuhan tenaga dokter di Indonesia.

"Kalau perlu bisa ditambah beasiswa, LPDP mungkin prioritas (fakultas) kedokteran," kata Prabowo, Senin (20/10/2025).

Dia menjelaskan dokter umum menjadi yang paling banyak kekurangannya hingga saat ini. Diperkirakan, Indonesia masih kekurangan 140 ribu dokter umum.

"Kita juga kekurangan spesialis, ribuan. Ini PR dan tidak hanya kita, hampir semua negara saya kunjungi saya minta pendapat, pemerintahnya hampir semua menanggap kurang dokter," ungkap Prabowo.

Diakui Prabowo, negara-negara maju banyak mengambil tenaga dokter dari negara berkembang. Dia mencontohkan banyak lulusan kedokteran yang sangat menginginkan bekerja di Inggris karena kebutuhan tenaga medisnya sangat tinggi.

"Jerman, Eropa Barat, Amerika, dokter perawat ambil dari mana-mana, mereka mampu ambil bayar dan sangat tinggi. Ini jadi masalah bagi kita. Artinya kebijakan pendidikan kita harus disesuaikan," kata Prabowo.

Prabowo menginginkan Indonesia juga harus menambah jurusan kedokteran di perguruan tinggi yang ada untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, mahasiswanya akan bertambah dan ketika lulus bisa memberikan pengabdian pada negeri.

Baca juga artikel terkait PRABOWO atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama