Menuju konten utama

Polri: Penilangan Persuasif Jika Gage Diberlakukan Saat Mudik

Jika ganjil genap diberlakukan saat mudik, penindakan penilangan dilakukan secara persuasif seperti teguran, peringatan, dan sosialisasi terlebih dahulu.

Polri: Penilangan Persuasif Jika Gage Diberlakukan Saat Mudik
Petugas Kepolisian memberikan sosialisasi Operasi Zebra Jaya 2023 di Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/9/2023). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

tirto.id - Polri menyatakan kebijakan ganjil genap (gage) yang menjadi pilihan terakhir pengamanan arus mudik lebaran tidak langsung disertai dengan penilangan. Sebelumnya, penilangan dikatakan langsung dengan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) statis dan mobile.

Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, apabila gage diterapkan, maka pelanggar dikenakan teguran terlebih dahulu.

"Terkait dengan alternatif terakhir ganjil genap, penindakan penilangan dilakukan secara persuasif seperti teguran, peringatan, dan sosialisasi terlebih dahulu. Jika terdapat pelanggaran maka akan dikenakan tilang ETLE statis," ucap Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024).

Trunoyudo memaparkan, Korlantas Polri juga akan melakukan penertiban kepada bus yang memiliki klakson telolet. Kendati demikian, sosialisasi akan lebih dahulu dilakukan sebelum penindakan.

"Kakorlantas Polri melakukan penindakan dengan ketentuan kendaraan bus yang memiliki klakson telolet dan knalpot brong. Polri akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu terkait hal tersebut kemudian akan dilakukan penindakan," ujar Trunoyudo.

Diberitakan sebelumnya, Trunoyudo menyampaikan jika gage diterapkan, maka pemberlakuannya di ruas jalan tol dalam kota Jakarta dan tol Batang-Semarang seperti rencana awal. Pemberlakuannya pun hanya di jam tertentu pada arus mudik dan arus balik.

Lebih lanjut dijelaskan trunoyudo, pengamanan mudik lebaran ini akan dilakukan dalam Operasi Ketupat 2024, yang akan melibatkan 145.161 personel gabungan terdiri dari Polri sebanyak 76.192 dan instansi terkait sebanyak 68.969.

Operasi Ketupat 2024, kata dia, akan berlangsung selama 13 hari sejak 4 hingga 16 April 2024. Selama operasi itu, akan didirikan posko pengamanan di sejumlah titik.

“Polri akan melakukan pengamanan di 68.611 masjid, 1.054 terminal, 792 pelabuhan, 317 bandara, 414 stasiun kereta api, 4.398 pusat perbelanjaan, dan 5.165 objek wisata,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk sistem one way, contra flow, delaying system, dan buffer zone tetap akan diberlakukan sesuai waktu dan titik yang telah diumumkan. Masyarakat diharapkan memerhatikan waktu pemberlakuan di media sosial, pemberitaan, maupun arahan petugas di lokasi.

Trunoyudo kembali megingatkan, masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran diharapkan berangkat lebih awal dari waktu puncak kepadatan yang diprediksi pada 8 April 2024 dan arus balik 13 April 2024.

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan kendaraan roda dua yang menjadi penyumbang terbanyak kecelakaan.

Namun, apabila memang harus menggunakan kendaraan roda dua, diharapkan tidak berboncengan lebih dari satu orang, tidak membawa barang berlebih, dan beristirahat jika sudah merasa lelah.

Baca juga artikel terkait MUDIK atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi