Menuju konten utama

Polisi Buru Bos Perusahaan Animasi yang Diduga Menyiksa Karyawan

Kasus penganiayaan kembali terjadi, kali ini mengakibatkan salah satu korban mengalami keguguran.

Polisi Buru Bos Perusahaan Animasi yang Diduga Menyiksa Karyawan
Ilustrasi Penganiayaan. foto/IStockphoto. foto/IStockphoto

tirto.id - Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan akan berkoordinasi dengan Imigrasi untuk memburu bos perusahaan animasi, PT Brendoville Studios, berinisial CL terkait dugaan kekerasan terhadap karyawan.

"Tim khusus akan menindaklanjuti, berkoordinasi dengan Kemnaker RI dan pihak Imigrasi Jakpus," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus, di kantornya, Selasa (17/9/2024).

Dia menjelaskan, dalam kasus ini korban kekerasan yang diketahui baru satu orang. Namun, penyidik akan melakukan pemeriksaan kepada karyawan lain guna memastikan ada atau tidaknya korban lain.

Lebih lanjut Firdaus menyampaikan, penyidik juga sudah melakukan pemeriksaan ke lokasi kantor Brendoville. Namun, berdasarkan keterangan warga di lingkungan sekitar, pemilik kantor tertutup dan tak pernah bersosialisasi.

"Hasil interogasi saksi-saksi menerangkan bahwa kantor Brandoville Studios tutup sejak Juli 2024," ungkapnya.

Firdaus menambahkan, berdasarkan pemeriksaan korban, di perusahaan itu terdapat 230 karyawan.

"Korban mengaku kekerasan yang dialaminya sejak 2022 sampai bulan Agustus 2024," tuturnya.

Sejauh ini, kata Firdaus, polisi akan mendalami dugaan tindak pidana ketenagakerjaan. Sebab, berdasarkan pengakuan korban berinisial CS, dirinya juga tidak diberikan jatah libur hari raya maupun cuti.

CS juga mengaku kekerasan yang menimpanya tidak hanya fisik, tetapi juga pelecehan verbal dan ancaman. Bahkan, dia menyebut hal itu juga menimpa rekan kerjanya hingga keguguran.

"Berdasarkan keterangan korban, hanya CL yang melakukan, suaminya tidak," ucap dia.

Baca juga artikel terkait PENYIKSAAN atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi