Menuju konten utama

Polda Bali Periksa 21 Saksi, Timothy Diduga Kuat Bunuh Diri

Polisi masih memeriksa ponsel dan laptop milik Timothy guna mendalami penyebabnya nekat lompat dari lantai 4 kampus.

Polda Bali Periksa 21 Saksi, Timothy Diduga Kuat Bunuh Diri
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, ketika ditemui wartawan di Denpasar Timur, Denpasar, Jumat (24/10/2025). Tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Polda Bali mengungkap telah memeriksa 21 orang saksi mengenai tewasnya Timothy Anugerah Saputra (22) pada Rabu (15/10/2025) yang lalu. Saksi-saksi tersebut merupakan pihak yang mengetahui secara langsung, termasuk dosen, teman, operator CCTV, dan petugas kebersihan.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, mengungkap berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut, Timothy diduga kuat bunuh diri. Timothy mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai keempat Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud).

Ariasandy juga menegaskan bahwa belum ada indikasi perundungan atau bullying terhadap Timothy dari pemeriksaan 21 saksi tersebut. Dia menyebut, teman-teman Timothy menyayangi dan mengetahui kondisinya. Hal tersebut yang menyebabkan tidak adanya kondisi yang mengarah ke perundungan sebelum kejadian.

"Namun, [penyelidikan] masih berjalan karena ada perangkat dari korban yang kami berusaha dalami, untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda penyebab yang bersangkutan melakukan bunuh diri. Itu ponsel dan laptop," ungkap Ariasandy ketika ditemui wartawan di Denpasar Timur, Denpasar, Jumat (24/10/2025).

Semula, ponsel dan laptop milik Timothy tidak ingin diserahkan oleh pihak keluarga kepada kepolisian. Hal tersebut terjadi karena ibu Timothy telah membuat surat pernyataan tidak melaporkan kejadian kematian putranya kepada pihak polisi.

Polisi hanya mendapatkan laporan dari pihak ayah yang menginginkan informasi utuh mengenai kematian putranya. Diketahui, kedua orang tua Timothy telah bercerai.

"Barang-barang yang dimiliki korban diamankan omnya. Ketika penyidik minta kerja sama supaya barang itu diserahkan, dia menolak karena ibu korban tidak mau. Keterangan dari ibu bahwa tidak melaporkan persoalan itu kepada polisi," terang Ariasandy.

Namun, setelah dilakukan pendekatan dan pemberian penjelasan, akhirnya ponsel dan laptop tersebut diserahkan untuk diselidiki oleh Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Bali.

"Begitu sudah selesai, baru kami bisa pastikan apakah kejadiannya ada indikasi ke pidana, dia kecelakaan, atau dia memang betul-betul bunuh diri," ucap Ariasandy.

Polda Bali juga mengungkap telah memeriksa CCTV Gedung FISIP Unud dari rentang tanggal 15–20 Oktober 2025. Dari pemeriksaan tersebut, polisi menyatakan tidak dapat melihat lokasi yang diduga merupakan tempat bunuh diri korban. Dari semua CCTV yang berada di lantai 4 tersebut, tidak satu pun yang menyorot lokasi tempat korban melakukan bunuh diri.

"Ada 3 CCTV yang statis, tidak bisa digerakkan. Mengarahnya ke tangga, kemudian ke bangunan, tetapi tidak cover lokasi korban diduga bunuh diri. Blank (tidak tampak) dia di situ," jelasnya.

Sementara itu, Menteri HAM, Natalius Pigai, meminta aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus kematian Timothy, baik dengan penyelidikan konvensional maupun dengan penyelidikan ilmiah. Dia ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara peristiwa kematian dan perundungan dengan perkataan nirempati setelah kejadian.

"Kalau tidak ada, terus apa yang menyebabkan beliau itu meninggal? Itu penting, karena bagi keluarga korban itu informasi yang berdasarkan data dan fakta, informasi yang sah, itu memberi keyakinan kepada mereka," kata Pigai setelah mengunjungi Kampus Udayana, Sudirman, Denpasar, Jumat.

------------------------------

Catatan: Depresi bukan lah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Baca juga artikel terkait KASUS BULLYING atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Flash News
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Siti Fatimah