tirto.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berupaya mencari solusi permasalahan sampah di wilayahnya. Nantinya, tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan akan dibuka secara terbatas untuk pembuangan sampah.
Bersamaan dengan itu, akan ada pemanfaatan tanah desa di Cangkringan untuk penampungan sementara. Menurutnya, lurah setempat telah menyetujui hal tersebut.
Keputusan penggunaan Tanah Desa yang ada di Cangkringan sebagai tempat penitipan sampah (TPS) sementara diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.
Sri Sultan menyayangkan, apabila warga melakukan penolakan. Sebab, penggunaan tanah tersebut sifatnya sementara, dan dari sisi keamanan lingkungan diklaim telah diperhitungkan dengan matang.
Dia menyebut, kesadaran pemilahan sampah di hulu menjadi sangat penting untuk mengurai permasalahan sampah ini. Kabupaten/kota diwajibkan pula untuk mengelola sampah secara mandiri, untuk mengurangi beban TPA Piyungan.
“Kabupaten sudah dari dulu kita minta untuk mengurangi beban yang ada di Piyungan. Tapi ya paling enak terus diangkut bawa ke Piyungan. Tidak pernah tumbuh (kesadarannya). Nah sekarang begitu kita hentikan (TPA Piyungan), grubyakan,” ujar Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (26/7/2023).
Sri Sultan telah menyiapkan berbagai upaya agar tidak mencemari sumber air seperti yang dikhawatirkan warga. Selain itu, ia menyatakan tidak semua sampah akan dialihkan penampungannya ke Cangkringan.
Ia berharap hal ini menjadi pengalaman berharga untuk kabupaten/kota agar tidak terjadi lagi permasalahan tempat penampungan sampah. Memilah sampah, katanya, bisa dilakukan dari level rumah tangga atau level yang paling bawah.
“Untuk peralatan baru, nanti investasinya baru di tahun 2024. Masalahnya kan di situ. Nanti kalau sudah 2024 seterusnya kan sudah enggak ada yang numpuk lagi. Investornya juga sudah ada,” ungkap Sri Sultan.
Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana, membenarkan bahwa transisi Zona 1 akan di buka pada hari Jumat, 28 Juli 2023 mendatang.
Saat ini, akses jalan sedang disiapkan. Sementara untuk penampungan sementara di Cangkringan, Tri Saktiyana memastikan ada lapisan Geomembran yang akan mencegah cemaran sampah yang ditempatkan di sana sementara ini.
“Sifatnya adalah penitipan, bukan pembuangan. Sehingga saat Piyungan sudah siap, sampah itu dibersihkan diangkut lagi ke Piyungan,” ungkap Tri Saktiyana.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Anggun P Situmorang