Menuju konten utama

Petualangan Seru di Gunung Papandayan

Gunung Papandayan menawarkan pesona alam luar biasa dan keunikan geologis yang mengagumkan.

Petualangan Seru di Gunung Papandayan
Pendaki menyusuri kawasan hutan mati di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Pengelola TWA Gunung Papandayan memprediksi pada libur panjang waisak 2025 pengunjung yang berlibur di Gunung Papandayan mengalami kenaikan hingga 15 persen dibanding hari biasa atau mencapai 2000 pengunjung perhari sejak Sabtu (10/5)-Senin (12/5). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
2025/05/22/antarafoto-wisata-libur-panjang-waisak-di-gunung-papandayan-1747895135_ratio-16x9.jpg
Pendaki menaiki bukit di samping kawah di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Pengelola TWA Gunung Papandayan memprediksi pada libur panjang waisak 2025 pengunjung yang berlibur di Gunung Papandayan mengalami kenaikan hingga 15 persen dibanding hari biasa atau mencapai 2000 pengunjung perhari sejak Sabtu (10/5)-Senin (12/5). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
2025/05/22/antarafoto-wisata-libur-panjang-waisak-di-gunung-papandayan-1747895131_ratio-16x9.jpg
Pendaki menyusuri kawasan hutan mati di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Pengelola TWA Gunung Papandayan memprediksi pada libur panjang waisak 2025 pengunjung yang berlibur di Gunung Papandayan mengalami kenaikan hingga 15 persen dibanding hari biasa atau mencapai 2000 pengunjung perhari sejak Sabtu (10/5)-Senin (12/5). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
2025/05/22/antarafoto-jasa-ojek-di-gunung-papandayan-1747895132_ratio-16x9.jpg
Pengendara ojek gunung membawa perlengkapan wisatawan menggunakan motor dua di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Pengelola TWA Gunung Papandayan memberdayakan warga sekitar untuk menjadi mitra sebagai penyedia jasa antar jemput atau ojek dengan tarif Rp20.000 hingga pos VII dan Rp150.000 hingga lokasi kemping di Pondok Salada, Gunung Papandayan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
2025/05/22/antarafoto-wisata-libur-panjang-waisak-di-gunung-papandayan-1747895134_ratio-16x9.jpg
Pendaki berada di kawasan hutan mati di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Pengelola TWA Gunung Papandayan memprediksi pada libur panjang waisak 2025 pengunjung yang berlibur di Gunung Papandayan mengalami kenaikan hingga 15 persen dibanding hari biasa atau mencapai 2000 pengunjung perhari sejak Sabtu (10/5)-Senin (12/5). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
2025/05/22/antarafoto-wisata-libur-panjang-waisak-di-gunung-papandayan_ratio-16x9.jpg
Pendaki menaiki tebing saat mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Pengelola TWA Gunung Papandayan memprediksi pada libur panjang waisak 2025 pengunjung yang berlibur di Gunung Papandayan mengalami kenaikan hingga 15 persen dibanding hari biasa atau mencapai 2000 pengunjung perhari sejak Sabtu (10/5)-Senin (12/5). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.

tirto.id - Gunung Papandayan, yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, adalah salah satu gunung berapi aktif yang menawarkan pesona alam luar biasa dan keunikan geologis yang mengagumkan. Dengan ketinggian sekitar 2.665 meter di atas permukaan laut, Papandayan menyuguhkan pemandangan kawah-kawah aktif, padang edelweis yang memesona, hingga hutan mati yang eksotis dan penuh cerita.

Saat matahari terbit, kabut tipis yang menyelimuti lereng gunung perlahan menghilang, memperlihatkan lanskap dramatis dari kawah berasap dan batuan sulfur yang kontras dengan langit biru. Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk menjadi saksi bisu aktivitas vulkanik yang terus berlangsung di dalam perut bumi.

Bagi para pendaki, jalur menuju Tegal Alun adalah daya tarik utama. Hamparan bunga edelweis yang luas seakan menjadi taman abadi di puncak gunung. Di sisi lain, Hutan Mati menghadirkan nuansa mistis, dengan pohon-pohon hangus akibat letusan besar tahun 2002, berdiri kaku namun memukau di tengah kabut pegunungan.

Gunung Papandayan bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang kekuatan alam yang tak terduga dan keajaiban kehidupan yang mampu bertahan di tengah kondisi ekstrem. Sebuah perpaduan antara bahaya dan pesona, antara kehancuran dan kebangkitan.

Baca juga artikel terkait GUNUNG atau tulisan lainnya dari Dadan Gustian

Oleh: Dadan Gustian

Esai Foto Lainnya