Menuju konten utama

Erupsi Semeru

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Gunung Semeru naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV). - ANTARA

Erupsi Semeru
Petugas mengevakuasi seorang warga saat Gunung Semeru meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). - Dok BNPB
2022/12/04/antarafoto-status-gunungapi-semeru-naik-menjadi-awas-04122022-zk-3_ratio-16x9.jpg
Luncuran Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru menerjang Jembatan Gladak Perak di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). - Dok BNPB
2022/12/04/ap22338195039786_ratio-16x9.jpg
Aliran piroklastik bergulir menuruni lereng Gunung Semeru saat erupsi Minggu, 4 Desember 2022 di Lumajang, Jawa Timur. (AP Photo)
2022/12/04/ap22338194155119_ratio-16x9.jpg
Seorang pria melihat Gunung Semeru yang mengeluarkan material vulkanik di Lumajang, Jawa Timur. (AP Photo)
2022/12/04/ap22338367964447_ratio-16x9.jpg
Warga membawa barang-barang mereka saat tiba di sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan sementara bagi mereka yang terkena dampak letusan Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur. (AP Photo/Hendra Permana)
2022/12/04/ap22338367983357_ratio-16x9.jpg
warga tengah beristirahat di sekolah yang dijadikan tempat penampungan sementara bagi mereka yang terkena dampak letusan Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur. (AP Photo/Hendra Permana)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Gunung Semeru naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).

PVMBG memberikan rekomendasi agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi) seiring dengan meningkatnya status Gunung Semeru menjadi Awas.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Kemudian mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/ lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. - ANTARA


Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: R. Berto Wedhatama