Menuju konten utama

Petinggi Partai Demokrat Merapat ke Rumah SBY, Rabu Malam Ini

Petinggi Partai Demokrat merapat ke kediaman SBY. 

Petinggi Partai Demokrat Merapat ke Rumah SBY, Rabu Malam Ini
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA FOTO/Siswowidodo

tirto.id - Sejumlah elite Partai Demokrat mulai berkumpul di kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu malam.

Berdasarkan pantauan Antara, hadir berturut-turut antara lain Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, politisi senior Demokrat Syarif Hasan, Amir Syamsuddin hingga Benny K Harman. Tidak hanya itu, datang pula politisi senior Partai Amanat Nasional yang juga besan SBY, Hatta Rajasa.

Belum diketahui pembicaraan yang dilakukan para elite Demokrat tersebut. Sebelumnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan datang ke rumah SBY. Kedatangan para kader Demokrat itu setelah beredar kabar bahwa kesepakatan Demokrat dengan Gerindra mengalami kebuntuan.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus karena diduga memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.

“Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan [rumah SBY]. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus,” ungkap Arief dalam akun Twitter-nya, Rabu (7/8/2018).

Ia juga menuding Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno membayar PKS, PAN dan Gerindra sebesar Rp500 miliar untuk mendapatkan jatah cawapres pendamping Prabowo Subianto.

"Di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing 500 miliar menjadi pilihannya untuk cawapres," kata Andi saat dihubungi, Rabu (8/8/2018) malam.

Pernyataan Andi Arief dibantah Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Ia menepis tudingan Andi bahwa Sandiaga membayar Rp500 miliar untuk posisi cawapres. "Enggak ada. Itu kata Andi Arief saja," kata Muzani, di Rumah Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018) malam.

Muzani juga menyatakan koalisi Gerindra dengan Demokrat masih mungkin terjalin. "Itu kan bukan Pak SBY yang bilang," kata dia.

Meskipun begitu, Muzani mengakui jika nama Sandiaga masuk dalam nominasi cawapres Prabowo. "Sampai tadi pagi ada dua nama. Sandiaga dan AHY. Malam ini kami putuskan," kata Muzani.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH