tirto.id - Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi tidak memungkiri ada peran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pengangkatannya sebagai Kepala LKPP menggantikan Azwar Annas. Ia mengaku ada pesan khusus dari Megawati.
“Saya rasa begitu [ada peran Megawati] karena saya menggantikan Pak Annas yang juga kader PDIP,” kata Hendrar usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
“Hati-hati. Itu duitnya banyak di situ, jadi kamu mesti hati-hati. Harus taat asas. Kalau perlu matanya ditutup jangan tergoda hal-hal yang lain. Itu tadi pesannya, saya akan junjung tinggi integritas,” kata Hendrar saat menirukan pesan Megawati kepada dirinya.
Hendrar juga bercerita ia mendapat tugas dari Presiden Jokowi. Ia diminta untuk mendorong LKPP agar uang yang ada digunakan untuk membeli produk dalam negeri. Sebab, pemerintah terus berupaya memulihkan pertumbuhan ekonomi sehingga ingin agar anggaran digunakan untuk pebelian produk dalam negeri.
Ia mengaku, tugas tersebut mengarah pada upaya agar UMKM bisa berkolaborasi dan masuk dalam e-catalog. Ia juga mengaku pemerintah akan mengeluarkan rancangan undang-undang pengadaan barang dan jasa yang ditargetkan disahkan sebelum Jokowi lengser.
“Tidak kalah penting juga tadi beliau menyampaikan ada upaya untuk sebuah RUU Pengadaan Barang dan Jasa yang akan ditargetkan sebelum 2024 sudah harus disahkan. Itu rencana-rencana ke depan dan kami akan terus melakukan konsolidasi walaupun Pak Annas sudah melakukan hal yang sangat baik di LKPP. Kami akan terus komunikasi dan konsolidasi dengan internal supaya tim ini kompak untuk bisa melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berada di Indonesia,” kata Hendrar.
Hendrar pun mengaku akan berupaya menyelesaikan upaya koruptif dalam pengadaan barang dan jasa. Sebagai langkah awal, ia ingin melihat apakah regulasi yang ada bisa menangani masalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Kalau dirasa sudah cukup, ya alhamdulillah, tapi kalau dirasa tidak, ya pasti kami akan komunikasikan kepada terkait untuk bisa membuat ruang-ruang kontrol supaya potensi itu tidak akan terjadi,” kata mantan Wali Kota Semarang tersebut.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz